Di PHK saat Pandemi Covid-19? Yuk Atur Ulang Keuangan

Pandemi covid-19 memberikan efek buruk bagi banyak orang. Termasuk para kelas pekerja atau karyawan. Gara-gara pandemi, ada sejumlah karyawan yang dipecat dan menjadi pengangguran karena perusahaan tempat mereka bekerja menuai rugi.

Dipecat dan menjadi pengangguran adalah fase yang sangat berat. Sebab, penghasilan bulanan yang biasanya diterima mendadak hilang. Bila sudah begini, mereka harus pula melakukan penghematan agar arus keuangan tetap stabil. Lantas, bagaimana cara penghematan yang tepat di kala tak punya pekerjaan? Simak tips berikut ini:

Baca Juga
Serba-Serbi Vaksin Covid-19: Pfizer-BioNTech
Usia Penerima Suntik Vaksin Covid-19
Mengenal Vaksin Pfizer & Moderna Serta Atasi Efek Sampinya
Apa Perbedaan Vaksin Covid-19 Sinovac dan AstraZeneca?
Menelaah Mitos dan Fakta Mengenai Vaksin Covid-19

1. Makan di rumah
Demi menghemat uang, sebaiknya Anda tidak membeli makanan di restoran atau kafe. Sebagai gantinya, Anda bisa belanja sayur dan bahan makanan di pasar seperti beras, daging ayam, sayuran, buah, dan bumbu dapur. Lalu, silakan mengolah itu semua menjadi makanan sehat. 

2. Berhenti merokok
Merokok tidak baik untuk kesehatan serta dapat menghabiskan uang Anda dengan cepat. Satu bungkus rokok berada di kisaran Rp20-30 ribu pada saat ini. Bila Anda terbiasa merokok satu bungkus per hari, berarti ada sekitar Rp600-900 yang Anda buang untuk 'ngebul'. Uang sebanyak itu rasanya lebih dari cukup untuk membeli kebutuhan makan selama satu bulan. 

3. Ganti transportasi
Gunakan transportasi dengan pengeluaran yang lebih kecil dari sebelumnya. Bila sebelumnya menggunakan mobil untuk bepergian, ada baiknya Anda beralih ke sepeda motor selama pekerjaan baru belum datang. Bisa pula menggunakan menggunakan transportasi publik  untuk menghemat pengeluaran di sektor ini. 

4. Buat rencana pengeluaran yang realistis
Buat rencana pengeluaran adalah kewajiban. Dalam rencana pengeluaran tersebut, hindari belanja barang yang tak dibutuhkan dalam waktu dekat. Hiduplah secara realistis karena kondisi keuangan sedang tidak menentu.