Mohon Maaf untuk saat ini layanan kami sedang Offline.
Jam operasional layanan kami yaitu pada hari Senin-Jum'at pada jam 08.15-17.00 WIB
Untuk informasi layanan diluar waktu tersebut dapat mengakses email :
Layanan Individu : care@sequislife.com
Layanan Group/ Perusahaan / : fscare.group@sequislife.com
Sudah Pernah Terinfeksi Covid-19, Masih Perlu Suntik Vaksin?
Pemerintah Indonesia menepati janjinya untuk memulai vaksinasi covid-19 pada awal 2021. Tepat pada Rabu 13 Januari, vaksinasi pertama dilakukan di Istana Negara, DKI Jakarta. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama di negeri ini yang divaksinasi. Setelahnya secara bergilir dilakukan vaksinasi kepada sejumlah pejabat negara dan dari kalangan guru, buruh, serta pedagang pasar terpilih.
Secara medis, vaksin covid-19 disuntikkan untuk memunculkan antibodi atau sistem kekebalan di tubuh seseorang. Dengan begitu, laju infeksi virus covid-19 diharapkan bisa dihentikan.
Lantas, apakah vaksin tetap diperlukan bagi orang yang sudah sembuh dari corona? Karena menurut pakar, mereka yang pernah terinfeksi memiliki kekebalan tubuh dari virus covid-19.
Nah, kami sudah mengumpulkan berbagai kutipan dari sejumlah ahli mengenai hal ini. Intinya, semua orang harus mendapatkan vaksinasi covid-19. Termasuk yang sudah terinfeksi!
Sebab, tidak semua penyintas covid-19 memiliki kekebalan tubuh yang sama. Tergantung seberapa besar tingkat keparahan yang dialami. Semakin parah covid-19 yang diderita seseorang, maka kemungkinan besar ia akan memiliki antibodi kekebalan tersebut setelahnya. Sebaliknya, bila pasien memiliki gejala ringan atau tidak bergejala (OTG), kekebalan tubuh yang dimiliki juga akan lemah. Oleh karena itu, sistem kekebalan yang didapatkan pasien ini tidak akan berlangsung lama.
Namun, tetap ada pengecualian bagi mereka yang pernah terinfeksi. Penyintas covid-19 bukan masuk ke dalam golongan masyarakat yang diharuskan mendapat vaksin pada gelombang-gelombang awal distribusi vaksin.