Tahun baru segera tiba. Ini merupakan momen yang baik untuk memulai kebiasaan baik, termasuk membuat dan meninjau kembali perencanaan keuangan. Faculty Head Sequis Quality Empowerment of Sequis Life Yan Ardhianto Handoyo,S.T., AWP®, RFP® mengatakan bahwa perencanaan keuangan perlu dimasukkan dalam resolusi Tahun Baru.
“Membuat perencanaan keuangan akan membantu Anda menyiapkan dana untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan menentukan tujuan masa depan beserta strategi pendanaannya,” sebut Yan.
Menurut Yan, perencanaan keuangan harus dibuat terstruktur dan dimulai dengan langkah sederhana agar dapat dijalankan secara konsisten. Berikut tahapan yang disarankan Yan bagi Anda yang ingin menuju finansial sehat pada tahun 2026.
Tahap Pertama, Evaluasi Kondisi keuangan
Catat dan hitung semua pemasukan dan pengeluaran, termasuk pengeluaran kecil namun rutin.. Misalnya, setiap hari Anda membeli kopi kekinian, meski nilainya kecil, tetapi jika dilakukan setiap hari dapat menjadi pengeluaran signifikan yang perlu dicatat. Kondisi keuangan juga dipengaruhi oleh aset dan liabilitas. Lakukan identifikasi secara menyeluruh untuk mengetahui posisi keuangan saat ini. Dari sini, Anda dapat memutuskan mana yang harus diperbaiki atau diperkuat. Termasuk mengevaluasi instrumen investasi yang dimiliki apakah masih relevan dengan tujuan finansial tahun mendatang dan jangka panjang.
Tahap Kedua, tetapkan tujuan keuangan yang jelas dan terukur
Setelah mengetahui posisi keuangan, selanjutnya adalah menetapkan tujuan keuangan secara spesifik. Misalnya, mengumpulkan uang Rp100 juta untuk menikah, menyiapkan dana pendidikan Rp 10 juta untuk anak masuk sekolah dasar.
Jika tujuan keuangan dibuat spesifik akan membantu mengukur kemampuan finansial dan mempermudah pengalokasikan dana ke instrumen keuangan yang tepat. Jika memiliki lebih dari satu tujuan keuangan maka buat perencanaan secara detail agar dapat menentukan prioritas.
Tahap ketiga, menyusun anggaran keuangan.
Langkah penting yang memerlukan konsistensi adalah menyusun anggaran. Lakukan secara konsisten agar dapat mengendalikan pengeluaran dan tetap fokus pada pencapaian tujuan finansial.
Metode 50/30/20 adalah panduan sederhana yang dapat digunakan untuk menyusun anggaran, yaitu kebutuhan pokok /keinginan/tabungan - investasi - dana darurat. Hindari utang konsumtif. Utang sebaiknya hanya untuk kebutuhan produktif, seperti KPR atau KPM, dengan total cicilan tidak melebihi 30% dari penghasilan.
Tahap keempat, kembangkan aset dan pilih instrumen keuangan yang tepat
Mengandalkan pendapatan saja tidak cukup, mengingat kondisi ekonomi dan inflasi selalu berubah. Oleh karena itu, aset perlu dikembangkan agar nilainya bertumbuh dan dapat diandalkan untuk mencapai tujuan finansial.
Kembangkan aset melalui instrumen investasi sesuai tujuan finansial dan mempertimbangkan profil risiko. Misalnya, untuk tujuan jangka pendek, seperti pendidikan anak usia dini dan profil Anda konservatif, aset dapat dikembangkan melalui deposito atau obligasi pemerintah. Sementara untuk tujuan jangka panjang, seperti membeli rumah dalam 10 tahun ke depan dengan profil risiko agresif maka dapat mempertimbangkan reksadana saham atau saham karena potensi pertumbuhannya lebih tinggi.
Tahap kelima, Proteksi Kondisi Finansial dengan Asuransi
Dalam setiap tahapan perencanaan keuangan, akan selalu ada potensi risiko. Oleh karena itu, asuransi penting dimiliki untuk melindungi kondisi finansial dari hal-hal yang tidak terduga.
Perubahan tahapan kehidupan, seperti rencana menikah tahun depan, berencana menikah atau akan merealisasikan rencana membeli rumah akan memerlukan penyesuaian perencanaan keuangan termasuk alokasi dana untuk proteksi. Jika belum memiliki asuransi, akhir tahun menjadi momen yang tepat untuk memasukkan asuransi ke dalam perencanaan keuangan. Alokasikan minimal 10% dari penghasilan untuk proteksi.
Sequis Future Saver Insurance Dukung Resolusi Tahun Baru
Salah satu proteksi yang dapat Anda pertimbangkan untuk mendukung perencanaan keuangan tahun 2026 adalah asuransi dwiguna. Misalnya, Sequis Future Saver Insurance.
Sequis Future Saver Insurance memberikan perlindungan jiwa berupa Manfaat Meninggal Dunia hingga 500% dari premi tahunan. Dana ini akan berguna untuk menjaga stabilitas finansial keluarga jika terjadi risiko meninggal dunia. Selain itu, terdapat Manfaat Tambahan Meninggal Dunia hingga 25% dari premi yang disetahunkan.
Produk ini juga mendukung pencapaian tujuan finansial jangka panjang melalui Manfaat Hidup Tahunan Berkala hingga 20% dari premi tahunan mulai akhir tahun ke-6 serta Manfaat Akhir Kontrak sebesar 550% dari premi disetahunkan apabila Tertanggung tetap hidup hingga akhir masa polis. Dengan Masa Pembayaran Premi (MPP) hanya selama 5 tahun, nasabah memiliki keleluasaan mengalokasikan dana untuk kebutuhan finansial lainnya, seperti dana darurat, asuransi kesehatan hingga investasi.
Menutup penjelasannya, Yan menekankan bahwa rencana keuangan harus adaptif mengikuti perubahan kondisi di sekitar kita. Oleh karena itu, lakukan evaluasi setiap 6 bulan atau setidaknya setahun sekali, atau jika terjadi perubahan signifikan yang memerlukan penyesuaian strategi, alokasi dana, proteksi maupun instrumen keuangan yang digunakan agar tetap relevan pada tahun mendatang. Dengan kondisi finansial yang terjaga dan terarah, Anda akan lebih optimis menghadapi tantangan tahun 2026.
-o0o-