Mohon Maaf untuk saat ini layanan kami sedang Offline.
Jam operasional layanan kami yaitu pada hari Senin-Jum'at pada jam 08.15-17.00 WIB
Untuk informasi layanan diluar waktu tersebut dapat mengakses email :
Layanan Individu : care@sequislife.com
Layanan Group/ Perusahaan / : fscare.group@sequislife.com
Apa Perbedaan Vaksin Covid-19 Sinovac dan AstraZeneca?
Saat ini, ada dua jenis vaksin covid-19 yang digunakan pemerintah, yaitu vaksin Sinovac dan vaksin AstraZeneca
Pemerintah Indonesia terus gencar melakukan vaksinasi covid-19 dalam beberapa bulan terakhir. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, sudah ada 10 juta vaksin dosis disuntikkan dari Januari hingga Maret 2021. (Update November 2021 : 75.767.933 orang telah divaksinasi dosis pertama dan sebanyak 39.489.893 sudah divaksinasi dosis kedua)
Pada vaksinasi tahap awal, ada dua jenis vaksin covid-19 yang digunakan pemerintah, yaitu vaksin Sinovac dan vaksin AstraZeneca. Apa perbedaan kedua vaksin covid-19 tersebut? Berikut penjelasannya yang dilansir dari Detik.com
1. Teknologi
Vaksin covid-19 Sinovac menggunakan inactivated virus atau virus utuh yang sudah dimatikan. Menurut World Health Organization (WHO), metode ini sudah terbukti manjur dan telah digunakan dalam pengembangan vaksin lain, seperti flu dan polio.
"Namun vaksin covid-19 yang dibuat dengan metode ini membutuhkan fasilitas laboratorium khusus. Itu dikarenakan butuh pengembangan virus atau bakteri hingga aman untuk disuntikkan. Waktu produksi relatif lama dan kemungkinan butuh dua atau tiga dosis suntikan," tulis WHO.
Sementara itu, vaksin covid-19 AstraZeneca tidak mengandung virus covid-19 yang dimatikan. Vaksin covid-19 ini menggunakan vektor adenovirus simpanse. Dalam praktiknya, para pengembang vaksin covid-19 AstraZeneca mengambil virus yang biasa menginfeksi simpanse kemudian dimodifikasi secara genetik untuk memicu respons imun (viral vector).
"Virus yang tidak berbahaya ini akan masuk ke dalam sel di tubuh kita lalu mengirim instruksi pembuatan sebagian kecil virus penyebab covid-19. Bagian tersebut merupakan protein mirip paku (spike protein) yang ditemukan pada permukaan virus COVID-19," lansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Baca Juga
Menelaah Mitos dan Fakta Mengenai Vaksin Covid-19
Penyebab Stres Selama Pandemi Covid-19 dan Cara Mengatasinya
Sudah Pernah Terinfeksi Covid-19, Masih Perlu Suntik Vaksin?
Manfaat Asuransi Kesehatan Terbaik
Asuransi Kesehatan Sequis
Pahami Manfaat Asuransi Kesehatan
2. Efikasi
Vaksin covid-19 Sinovac sudah melalui uji klinis di Bandung, Jawa Barat sebelum disuntikkan secara masal kepada masyarakat. Dari hasil uji klinis tahap 3 dengan 1.600 responden, vaksin covid-19 Sinovac menunjukkan efikasi sebesar 65,3 persen dalam mencegah covid-19. Untuk vaksin covid-19 AstraZeneca diklaim memiliki 76 persen efektif dalam mencegah kasus covid-19.
3. Efek Samping
Efek samping yang ditimbulkan vaksin covid-19 Sinovac diklaim masih bersifat ringan seperti nyeri di tempat suntikan, pegal-pegal, dan demam ringan. Efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca lebih beragam. Dikutip dari halaman Gov.UK, vaksin covid-19 AstraZeneca berpotensi memunculkan efek samping ringan hingga sedang dengan gejala nyeri, gatal, dan rasa panas di area suntikan, demam, sakit kepala, mual, nyeri sendi, hingga pilek serta batuk.