Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Sequis Rayakan Hari Disabilitas Internasional Bersama Penerima Kaki Palsu

2 Desember 2015



Sequis Rayakan Hari Disabilitas Internasional Bersama Penerima Kaki Palsu.

  • Sequis rayakan Hari Disabilitas Internasional bersama penerima kaki palsu dengan kegiatan craft workshop dan seminar belajar online marketing
  • Sequis berikan kaki palsu ke 1.000 tahun 2015 dan kaki pertama tahun 2016. Bantuan kaki palsu dimaksudkan untuk memotivasi pasien penerima kaki palsu, bahwa ada harapan untuk meraih hari esok yang lebih baik.

Jakarta, 2 Desember 2015, PT A. J. Sequis Life melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bertajuk From Disable To The Able yaitu donasi 1.000 kaki palsu, merayakan Hari Disabilitas Internasional yang akan diperingati pada 3 Desember 2015. Kegiatan ini dilakukan bersama lebih dari 50 penerima kaki palsu dengan mengadakan kegiatan craft workshop yaitu pelatihan Knitting dan Cukil kayu serta seminar bertajuk Penggunaan Media Sosial untuk Usaha Kecil dan Menengah dengan menghadirkan narasumber Ainun Chonsum. Kegiatan craft workshop dan seminar marketing juga dihadiri oleh fans dan follower Sequis yang turut serta mengikuti kegiatan ini. Fans dan follower media sosial Sequis merupakan peserta terpilih melalui pendaftaran online yang diadakan dari 23 hingga 30 November 2015.

Perayaan Hari Disabilitas Internasional ini juga sekaligus untuk merayakan kesuksesan kegiatan CSR ‘From Disable To The Able’ yang telah dilakukan sepanjang tahun 2015. Ini berarti selama periode tahun 2013 hingga 2015 telah 3.000 kaki palsu disalurkan oleh Sequis kepada pasien tuna daksa yang membutuhkan melalui Yayasan Peduli Tuna Daksa. Pada kesempatan ini dilakukan simbolisasi kaki palsu ke 1.000 tahun 2015 kepada Suroto dan jugakaki palsu untuk Astri Monica Febriany sebagai simbolisasi perpanjangan kegiatan CSR oleh Sequis di tahun 2016.

“Kami mengangkat tema `Langkah & Semangat Baru untuk Hari Esok Lebih Baik`, sebagai wujud sosialisasi program CSR ini yaitu memberikan motivasi pada penerima kaki palsu bahwa mereka harus melangkah untuk mencapai hari esok yang lebih baik. Kampanye motivasi ini telah memasuki tahap ke delapan dan pada tahap ini kami memberikan pelatihan craft workshop yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan keterampilan para penerima kaki palsu. Mereka dapat mengembangkan kegiatan yang sama atau menjadikannya materi belajar untuk mengembangkan keterampilan yang telah mereka miliki atau yang mereka sukai,” ujar Santih Gunawan, Deputy General Manager and Head of Police Owner Service  PT. A.J. Sequis Life.

Santih juga menyampaikan harapannya pada peserta kaki palsu yaitu selain membekali diri dengan keterampilan juga perlu belajar mengenai dunia digital. “Perubahan sudah terjadi di lingkungan kita, ini adalah era digital, kita tidak bisa memilih untuk tidak peduli,  untuk itu kita harus belajar untuk menjadi bagian di dalamnya, jika kelak penerima kaki palsu dapat menghasilkan produk yang dapat diterima oleh pasar, pemasaran online tentunya dapat dimanfaatkan juga salah satunya melalui media sosial,” imbuh Santih.

Pelatihan Craft Workshop

Craft workshop berupa knitting dan cukil kayu diberikan kepada peserta penerima kaki palsu karena mudah dibuat dan peralatan yang diperlukan juga relatif mudah didapat.  Knitting adalah merajut dengan alat dua (atau lebih) jarum rajut atau knitting needle, menggunakan benang rajut yang relatif tebal, baik berbahan wol maupun katun. Ukuran dan bentuk jarum rajut yang digunakan beragam mulai dari yang berdiameter 2 MM hingga 17 MM. Ada yang lurus panjang dan berujung satu, persis seperti jarum pentul. Rata-rata panjangnya sekitar 10 hingga 14 inci. Sedangkan pelatihan cukil kayu (xylografi)  adalah teknik cetak relief yaitu memahat gambar pada permukaan kayu. Gambar pada permukaan kayu dipahat dengan bagian yang akan dicetak tetap sejajar dengan permukaan sementara yang tidak dicetak dicukil atau dipahat dengan tatah/alat cukil. Bagian yang dicukil dengan pisau atau tatah hasilnya menjadi "putih" (warna kertas atau bahan lain)  sedangkan bagian yang tidak dicukil tetap sejajar dengan permukaan aslinya, hasilnya menjadi "hitam" (warna tinta).

Social Media Untuk UKM

UKM merupakan pilar penggerak ekonomi yang telah terbukti mampu bertahan pada saat Indonesia mengalami krisis dan di tengah ekonomi global yang lesu. UKM menjadi pilihan yang sangat menarik untuk menggiatkan perekonomian nasional. “Kami melihat para penerima kaki palsu berpotensi untuk mengembangkan diri, karena setelah menerima kaki palsu artinya ada kesempatan besar untuk mereka berjalan keluar dari zona yang telah terbentuk selama mengalami cacat kaki, dan UKM dapat menjadi pilihan untuk meningkatkan taraf hidup mereka,” ujar Santih. Menurutnya di tahun 2016, Sequis akan membagikan buku motivasi dan wirausaha kepada penerima kaki palsu yaitu ‘Menjadi Kaya Dengan Berbisnis Street Food’ serta berbagi kisah hidup inspiratif Helen Keller yang bejudul ’Kisah Hidupku, Perempuan Buta dan Tuli yang Mengguncang Dunia’. “Kami percaya buku adalah jendela dunia dan kami mencoba memotivasi dan berbagi ilmu wirausaha kepada penerima kaki palsu dengan harapan mereka dapat ikut serta sebagai pelaku UKM di Indonesia,” ujar Santih lagi.

Adapun media sosial dapat dimanfaatkan oleh UKM untuk awareness, promotion, sales, monitoring brand dan kompetitior, tools untuk  Customer Care, media membangun community dan alat social movement. Hal ini lah yang dibagikan oleh Ainun Chonsum kepada penerima kaki palsu yang mendapatkan pelatihan hari ini. Ainun adalah pelaku aktif media sosial dan juga sebagai pendiri gerakan Akademi Berbagi, sebuah gerakan berbagi ilmu kepada siapa saja yang mau belajar yang telah ada di 23 kota di Indonesia dan Singapura.

Menurutnya berkecimpung di media sosial harus mempersiapkan strategi yang meliputi riset di dunia maya, penentuan target audience, memilih channel dan sejumlah biaya yang harus dipersiapkan. Ia juga menyarankan agar jika kelak peserta kaki palsu akan terjun ke media sosial, harus memperhatikan etika  untuk berpromosi online yaitu mengikuti aturan masing-masing channel media sosial, tidak boleh spamming, tidak tag sembarang orang tanpa permisi, tidak boleh mengandung SARA, pornografi atau mendiskriditkan produk tertentu atau orang lain serta mau mengukur yaitu jika merasa terganggu dengan metrode promosi tertentu maka jangan digunakan.

“Media sosial adalah medium yang mengubah perilaku manusia secara signifikan dan menjadi arena bersosialisasi tanpa batas. Media sosial umpamanya seperti pasar, semua serba terbuka dan dapat mengakses,  ada penjual, pembeli, orang asing, penjahat, orang baik sehingga perlu memperhatikan privacy yaitu perlu ada aturan bersama, ada batasan, ada kesepakatan dan perlu mengatur setting di akun media sosial,” ujar Ainun. Ia juga menyarankan agar mereka yang sudah memiliki akun media sosial dapat mengoptimalkan penggunaannya untuk mengasah kreativitas dan ekspresi diri, serta menjadikannya media pembelajaran untuk berinteraksi dan bersosialisasi.

Kaki Palsu ke 1.000 tahun 2015 dan kaki pertama untuk tahun 2016

Suroto (22) asal Purbalingga, Jawa Tengah, tidak memiliki kaki sejak lahir. Ia sudah memakai alat bantu berjalan sejak usia 5 tahun. Lulus SMA, dari Purbalingga Suroto mengikuti jejak kakaknya mencari pekerjaan di Ibu kota. Bersama kakaknya Ia bertugas memasak dan mengantar pesanan di sebuah restoran gado-gado di bilangan Sunter Jakarta Utara. Pekerjaan ini sudah digelutinya selama dua tahun. Karena sudah terbiasa menggunakan kaki palsu sejak kecil, Ia tidak lagi malu dan tidak merasa berbeda, namun bulan lalu kaki palsu yang biasa Ia gunakan rusak. “Seperti karyawan lain, saya mengantarkan makanan ke konsumen dengan motor atau sepeda, namun kaki palsu yang saya gunakan bertahun-tahun ini rusak pada November kemarin, saya sempat minta izin untuk ke Yogyakarta guna membuat kaki palsu,  saya dengar di sana ada kaki palsu harganya 2 juta-an rupiah. Namun atasan saya mengatakan di Jakarta ada pembagian kaki palsu daerahnya tidak jauh dari resto tempat saya bekerja,” ujar Suroto yang segera mencari informasi kaki palsu gratis ini. "Kamu tidak perlu ke Yogya, uangnya jadi bisa kamu tabung, To," Kata Suroto mengulang nasihat atasannya. "Program ini bagus bisa membantu orang-orang yang kekurangan seperti saya, saya masih muda tidak mau mengemis. Kalau masih bisa bekerja saya mau bekerja walaupun memakai kaki palsu," lanjut Suroto bersemangat sambil menggunakan kaki palsu barunya.

Astri Monica Febriany (17), mengalami kecelakaan ditabrak oleh motor di wilayah Banjir Kanal Timur, Jakarta Timur pada tahun lalu. Kecelakaan tersebut tidak hanya merenggut mata kakinya hingga membuat Ia kesulitan berjalan namun juga kepercayaan dirinya. “Setiap main ke rumah teman, saya enggan masuk rumah mereka karena malu kaki saya tidak sempurna. Tiga minggu yang lalu, Ibu saya dapat informasi dari internet bahwa ada kaki palsu dari Sequis melalui Yayasan Peduli Tuna Daksa, tidak hanya menerima pasien dengan cacat kaki di atas lutut namun juga untuk kasus seperti saya yang kehilangan mata kaki bisa mendapatkan kaki palsu avo, dan kami pun memutuskan segera ke sana, dan ternyata saya juga didapuk menjadi penerima kaki palsu pertama dari Sequis untuk tahun 2016, selain bisa berjalan lagi saya juga dapat pengalaman bertemu dengan banyak orang padahal dulu saya malu ketemu orang,” tambah perempuan yang mengambil jurusan administasi perkantoran sebuah SMK di bilangan Cilincing, Jakarta Timur ini. Dengan kaki palsu barunya kini Ia dapat berjalan lagi dan menjadi lebih percaya diri.

 

Kinerja Keuangan Year to Date  September Tahun 2015

Pertumbuhan bisnis Sequis hingga September tahun 2015 yaitu Total Pendapatan Premi Bruto sebesar lebih dari Rp 2.076 Triliun atau naik sebesar 13 % dari tahun lalu sebesar Rp 1.840 Triliun.  Total Aset naik 44% sebesar lebih dari 14.450 Triliun, dari tahun lalu sebesar Rp 10.056 Triliun. Laba bersih juga tercatat naik 11% yaitu lebih dari 429 Milyar dari tahun lalu sebesar 387 Milyar.   

Sampai dengan akhir kuartal  ke 3 Tahun 2015 ini, PT. A.J. Sequis Life dan PT. A.J. Sequis Financial telah memenuhi komitmennya dengan melakukan pembayaran klaim kesehatan dengan total kasus 15.600dan total pembayaran sebesar Rp 142,1 Miliar (142.127.908.350,30).

Informasi lebih lanjut: Ineke Sinaga: +6281288680005/ineke.sinaga@sequislife.com

 

TENTANG CSR – From Disable to The Able

From Disable to The Able adalah kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) milik Sequis, yaitu donasi 1.000 kaki palsu untuk orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik dan finansial agar mereka bisa mewujudkan hari esok yang lebih baik.

Program ini pertama kali diluncurkan pada 21 April 2013 di Parkir Selatan, Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta yang diresmikan oleh Tatang Widjaja, CEO & President Director PT. A..J. Sequis Life di dampingi oleh      Drs. Samsudi, MM, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia dan Tri Kurniadi, Wakil Walikota Jakarta Utara, melalui jalan sehat bersama dengan para tunadaksa yang telah mendapatkan kaki palsu.

Didukung oleh Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD), Sequis sukses mendistribusikan 3.000 kaki palsu sepanjang tahun 2013 sampai 2015 di berbagai kota di Indonesia seperti Jabodetabek, Cirebon, Bandung, Aceh, Palembang, Balikpapan, Samarinda, Garut, Malang, Yogyakarta, Solo, Lampung, Sumedang, Sragen, Demak, Karawang, Kutai, Kertanegara, Brebes, Batang, Tegal, Indramayu, Subang, Purbalingga, Padang, Riau, Banyuwangi, Klaten, Pati, Pekalongan, Boyolali, Bantul, Magelang, Temanggung, Ngampel, Semarang, Majalengka, Purworejo dan Bali.

Tidak hanya mendonasikan kaki palsu, Sequis juga memberikan edukasi dan motivasi yang berkesinambungan dengan topik “Langkah & Semangat Baru untuk Hari Esok Lebih Baik” mengenai motivasi hidup dan wirausaha yang sekarang sudah memasuki tahap ke-8, Menghadirkan narasumber ahli dan penerima kaki palsu yang telah sukses dalam kegiatan diskusi interaktif. Tema wirausaha menjadi pilihan karena bisa dilakukan siapa saja dan kapan saja termasuk penerima kaki palsu. 

Masyarakat Indonesia dapat berpartisipasi dengan cara mendaftarkan keluarga, kerabat atau kenalan mereka yang dianggap layak untuk menerima kaki palsu dengan menghubungi:

Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD)

Jl. Agung Niaga IV Blok G5 No 17-19 Sunter Podomoro, Jakarta Utara 14350

No Telp: 021 - 65309156/7

Jadwal kegiatan:

Senin – Jumat, pukul 08.00  - 15.00 WIB

Sabtu, pukul 08.30 – 11.30 WIB

Syarat untuk mendapatkan kaki palsu:

  1. Fotokopi KTP
  2. Fotokopi Kartu Keluarga
  3. Surat Keterangan Tidak Mampu resmi
  4. Foto satu badan (tampak kaki yang diamputasi)
  5. Minimal usia 3 tahun
  6. Maksimal usia 80 tahun
  7. Minimal 7 bulan setelah masa amputasi
  8. Tidak ada luka pada kaki yang diamputasi
  9. Pasien dengan riwayat sakit gula/diabetes, luka harus kering
  10. Kelayakan untuk menerima kaki palsu akan dilakukan oleh Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD)

Untuk peserta dari luar kota sifatnya massal yaitu jika dalam satu wilayah terdapat lebih dari 30 calon penerima kaki palsu maka YPTD akan menjadwalkan kunjungan. Penentuan wilayah dan jadwal menjadi hak YPTD.

Butuh bantuan ?