Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Masih Muda & Aktif Olahraga, Yakin Bebas Risiko dari Penyakit Jantung?



Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh. Untuk bekerja, jantung membutuhkan kontraksi dari otot jantung. Itu sebabnya, menyehatkan jantung sebaiknya selain memperbaiki gaya hidup, menghindari sedentary lifestyle (gaya hidup yang tidak aktif  bergerak dan terlalu banyak duduk atau berdiam sambil mengkonsumsi cemilan), juga disertai dengan mengonsumsi buah dan sayur setiap hari serta lakukan olahraga rutin dengan durasi dan intensitas yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan. Bagi pemula dan lansia, dapat melakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari. Sedangkan jenis olahraga yang disarankan untuk jantung adalah jogging, sepeda, dan treadmill.

Bagi mereka yang memiliki bawaan penyakit jantung juga tetap disarankan berolahraga. Tetapi, lebih dahulu lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis jantung dan spesialis rehabilitasi medis. “Jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung Anda dapat tetap berolahraga karena olahraga baik untuk kesehatan kita. Namun, sebaiknya sebelum berencana berolahraga secara rutin konsultasikan dulu kondisi Anda agar dokter dapat membantu menyarankan jenis olahraga yang cocok dengan kondisi Anda termasuk durasi dan intensitasnya karena mereka yang memiliki kelainan jantung perlu membatasi aktivitas sesuai toleransi kondisinya. Selama latihan pun tetap perlu pengawasan dokter atau tenaga kesehatan,”sebut dr Adrian. 

Dr. Adrian menyarankan walaupun berolahraga, sebaiknya pasien tetap membawa obat yang sudah diresepkan dokter karena serangan jantung dapat terjadi kapan saja.  “Saat sedang melakukan aktivitas beritme cepat termasuk olahraga maka pembuluh darah akan menyempit dan tekanan darah meningkat. Inilah yang menyebabkan potensi terjadinya sumbatan di pembuluh darah yang menyebabkan tidak lancarnya aliran darah darah ke jantung sehingga terjadi serangan jantung,” imbuhnya. Tambahnya lagi, banyak gangguan yang dapat menyebabkan serangan jantung, seperti sumbatan pada pembuluh darah, katup tidak berfungsi maksimal, dan gangguan pada kelistrikan jantung, serta gangguan pada lapisan jantung.

Gangguan kesehatan sifatnya tidak terduga. Jika ada tanda-tanda  yang mengganggu kenyamanan tubuh, seperti pernah atau sering terasa nyeri pada bagian dada, rasa tertindih beban berat, sesak nafas, keringat berlebih yang tidak sebanding dengan aktivitas, lelah berlebih yang tidak sebanding dengan aktivitas, nyeri di ulu hati tapi tidak memiliki riwayat sakit maag sebaiknya segera memeriksakan diri.  Tetapi, dengan adanya pertambahan usia, perubahan pola hidup dan asupan makanan, serta adanya  gangguan dari lingkungan, seperti terpapar zat kimia dan polusi yang dapat menyebabkan penurunan fungsi organ tubuh kita maka tidak perlu menunggu tanda dari tubuh. “Lakukan pemeriksaan medical checkup secara rutin minimal 1 tahun sekali. Terutama pemeriksaan hipertensi, kencing manis, kolesterol yang menjadi  pemicu risiko penyakit jantung. Apalagi, penyumbatan di jantung tidak selalu menunjukkan gejala,” sebut dr.Adrian. 

Ia juga menyarankan agar keluarga dan orang terdekat dari pasien dengan kelainan jantung perlu mendapatkan informasi tentang kondisi pasien termasuk jika terjadi penurunan atau kemajuan. Perlu juga meningkatkan literasi soal pertolongan pertama pada pasien dengan kelainan jantung.  “Pasien dengan kelainan jantung tidak serta merta dilarang beraktivitas. Sebaiknya jangan sendirian dan orang yang berada di dekat Anda mengetahui tahu cara melakukan pertolongan pertama secara cepat agar jika terjadi serangan masih dapat bertahan sampai mendapatkan pengobatan,” sebutnya.

Hal yang harus dilakukan jika seseorang terkena serangan jantung di tempat umum adalah jika terjadi di jalan raya, baringkan pasien jangan dalam keadaan duduk, jika menggunakan helm dapat dilepaskan perlahan. Lalu, segera telepon ambulan atau bawa ke rumah sakit. “Pertolongan pertama sangat penting untuk menyelamatkan orang yang terkena serangan jantung. Kita perlu memiliki daftar telepon gangguan darurat, seperti nomor tanggap darurat, ambulans dan polisi dan membekali diri dengan pengetahuan dan pelatihan untuk kondisi medis darurat agar dapat membantu memberikan pertolongan pertama,” tambahnya.

Mengakhiri diskusinya, dr.Adrian mengatakan bahwa masyarakat perlu mengupayakan tindakan preventif sebab penanganan penyembuhan pasien dengan penyakit jantung seringkali terkendala biaya dan ketidakmampuan ekonomi pada saat kondisi tersebut terjadi. Padahal, jika tidak segera diobati maka risiko kematian bisa terjadi. Ini juga menjadi penyumbang tingginya angka kematian akibat penyakit jantung yang menjadi pekerjaan rumah dari tenaga medis, pemerintah, hingga masyarakat. Untuk itu, ia sangat setuju jika masyarakat melengkapi diri dengan asuransi kesehatan agar bisa membiayai pengobatan dan mendapatkan perawatan yang optimal. 

Evan pun menambahkan bahwa kita perlu mendukung upaya menurunkan angka prevalensi sakit jantung dan angka kematiannya. “Asuransi kesehatan sangat berguna membantu pasien meningkatkan kesembuhan karena bisa berobat hingga maksimal tanpa khawatir akan biaya pengobatan. Sebab, biaya pengobatannya telah ditanggung oleh perusahaan asuransi sesuai ketentuan polis nasabah,” tutup Evan.
 
 
Kontak:
Lana Christy

PT Asuransi Jiwa Sequis Life
Tel: 021 5223 123 ext. 2110
lana.christy@sequislife.com

Ineke Novianty Sinaga
PT Asuransi Jiwa Sequis Life 
Tel: 021 5223 123 ext. 2101
ineke.sinaga@sequislife.com

Butuh bantuan ?