Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

4 Cara Mengatur Cash Flow Guna Hadapi Resesi 2023

26 Januari 2023



Pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama sebulan tak boleh lebih besar dari gaji atau penghasilan yang didapat. Bila ‘lebih besar pasak dari tiang’, potensi seseorang harus meminjam uang atau berutang agar keperluan terpenuhi menjadi sangat besar.

Ada banyak faktor yang membuat pengeluaran lebih besar dari pendapatan. Biasanya dikarenakan biaya hidup yang memang besar, memiliki kebiasaan hidup boros, atau karena tak pandai mengatur keuangan dengan gaji yang pas-pasan.

Bila Anda termasuk ke golongan yang sedang kesusahan mengatur cash flow, ada baiknya menyimak beberapa tips berikut ini. Harapannya, kondisi keuangan bisa menjadi ‘sehat’ dan finansial Anda siap menghadapi adanya resesi ekonomi global pada 2023.

Baca Juga
Siapa yang Tak Butuh Asuransi Jiwa? Bruce Wayne alias Batman
Sayangi Jantung Anda dengan Hindari 3 Makanan Ini
Hindari Asam Urat Agar Bisa Jalani Hidup Menyenangkan
Waspada Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan
Klaim Ditolak, Apa Saja Jenis Penolakan Klaim Asuransi?

1. Berhenti menggesek kartu kredit
Kurangi intensitas belanja dan usahakan hindari gesek kartu kredit. Sebab, menggunakan limit kartu kredit mengharuskan Anda membayar cicilan setiap bulan sampai lunas. Selain itu, pembayaran kartu kredit harus tepat waktu agar terbebas dari bunga dan denda keterlambatan yang akan menggulung utang Anda pada masa depan.

2. Batasi cicilan
Membeli barang dengan pembayaran cicil memang meringankan beban pengeluaran. Namun, Anda juga harus tahu kapan harus berhenti membeli barang agar beban utang tidak melampaui ambang batas. Menurut beberapa pakar keuangan, batas ideal utang adalah 30% dari penghasilan atau gaji sebulan.

Yuk hitung lagi persentase cicilan Anda saat ini. Berhenti mengambil utang baru bila cicilan sudah mendekati 30% dari penghasilan setiap bulan.

3. Beli sesuai kebutuhan bukan keinginan
Berhenti membeli barang konsumtif, terutama membeli barang dengan harga mahal ketika keuangan kurang baik. Misal, Anda membeli sepatu limited edition dengan harga di atas Rp3 juta. Padahal, gaji sebulan hanya Rp5 juta dan biasanya kebutuhan sehari-hari selama sebulan menghabiskan dana hingga Rp3 juta.

Sebaiknya, gaji atau penghasilan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan utama. Bila membutuhkan sepatu baru, belilah ketika tabungan sudah tercukupi atau membeli sepatu lain yang sesuai kebutuhan dan dengan harga yang sesuai dengan kemampuan.

4. Kurangi nongkrong
Berkumpul atau hang out bersama teman di kafe atau restoran tidak dilarang. Namun intensitasnya jangan terlalu sering. Sebab, kegiatan itu bisa menguras tabungan Anda.

Butuh bantuan ?