Mohon Maaf untuk saat ini layanan kami sedang Offline.
Jam operasional layanan kami yaitu pada hari Senin-Jum'at pada jam 08.15-17.00 WIB
Untuk informasi layanan diluar waktu tersebut dapat mengakses email :
Layanan Individu : care@sequislife.com
Layanan Group/ Perusahaan / : fscare.group@sequislife.com
4 Kesalahan yang Tak Boleh Terjadi saat Beli Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa sudah menjadi kebutuhan penting bagi sebagian masyarakat. Dengan memiliki asuransi jiwa, Tertanggung sudah mengambil langkah tepat agar keluarga selaku ahli waris memiliki perlindungan finansial pada masa depan.
Anda juga sudah tertarik memiliki asuransi jiwa? Ada baiknya mencermati beberapa hal terlebih dahulu. Dengan begitu, ahli waris bisa mendapatkan manfaat secara maksimal dari asuransi jiwa yang Anda miliki.
1. Usahakan Agar Uang Pertanggungan Tidak Terlalu Kecil
Inti dari memiliki asuransi jiwa adalah memberikan perlindungan finansial kepada keluarga. Tujuan ini tentunya sulit dicapai bila Anda mengambil asuransi jiwa dengan Uang Pertanggungan (UP) yang terlalu kecil. Sebab, UP yang terlalu kecil belum tentu cukup untuk menghidupi keluarga di masa depan ketika Anda sebagai Tertanggung meninggal dunia atau tak lagi memiliki penghasilan tetap akibat mengalami cacat total.
Oleh karena itu, sebaiknya hitung dengan cermat biaya kebutuhan hidup keluarga per tahun dan tambahkan dengan faktor inflasi. Lalu, sesuaikan UP asuransi jiwa yang akan dimiliki.
Baca Juga
Kenali Macam Asuransi Jiwa Agar Sesuai Kebutuhan
Rekomendasi Asuransi Jiwa Unit Link Terbaik 2021
Daftar Asuransi Jiwa Terbaik dan Tepercaya
Apa Saja yang Ditanggung dalam Asuransi Jiwa?
Asuransi jiwa yang Pas Untuk Anak Muda
Misal seperti ini: Anda mengambil asuransi jiwa dengan UP Rp250 juta. Angka yang sebetulnya terbilang besar. Namun, angka itu terasa 'kerdil' karena ternyata biaya hidup keluarga Anda mencapai Rp10 juta per bulan. Artinya, UP dari asuransi jiwa Anda hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga selama kurang dari 25 bulan atau dua tahun satu bulan saja di masa mendatang.
2. Tidak Memiliki Tanggungan
Ingat, tidak semua orang membutuhkan asuransi jiwa. Produk ini ditujukan untuk seseorang yang mencari nafkah serta memiliki tanggungan dan punya rencana untuk melindungi finansial keluarga pada masa depan. Jadi, asuransi jiwa tidak wajib dimiliki oleh seseorang yang memutuskan untuk melajang atau memiliki kerajaan bisnis dengan omset besar sehingga keluarga yang ditinggalkan sudah pasti 'kebanjiran' warisan pada masa depan.
Baca Juga
Pilihan Asuransi Jiwa Berjangka untuk Memulai 2022
Jenis Asuransi Jiwa Sequis untuk Masa Depan Keluarga
Pelajaran Asuransi Jiwa dari Drakor When the Camellia Blooms
Yuk, Kenali Jenis-Jenis Asuransi Jiwa
Contoh Asuransi Jiwa Terjangkau dari Sequis
3. Cermat dalam Menentukan Tertanggung dan Ahli Waris
Tertanggung di dalam asuransi jiwa adalah pihak/ orang yang menjadi peserta asuransi. Nantinya, perusahaan asuransi jiwa akan memberikan UP kepada ahli waris bila Tertanggung meninggal dunia atau cacat total tetap. Oleh karena itu, Tertanggung sebaiknya sang tulang punggung atau pencari nafkah utama di dalam keluarga.
Jadi, jangan jadikan anak atau istri sebagai Tertanggung. Sebab, mereka bukan pencari nafkah keluarga dan tidak akan mengubah kondisi finansial keluarga bila mengalami musibah. Justru, mereka harus dicantumkan sebagai ahli waris yang akan menerima manfaat bila Tertanggung meninggal dunia.
4. Membeli Rider yang Justru Tidak Dipahami
Beli asuransi jiwa beserta asuransi tambahan atau rider-nya yang memang sesuai dengan kebutuhan Anda. Jadi, hindari membeli rider hanya karena ikut-ikutan tetangga atau kerabat. Ingat, menambah rider berarti menambah biaya premi. Terasa mubazir bila penambahan itu tidak memberikan manfaat berarti untuk Anda dan keluarga.