Mohon Maaf untuk saat ini layanan kami sedang Offline.
Jam operasional layanan kami yaitu pada hari Senin-Jum'at pada jam 08.15-17.00 WIB
Untuk informasi layanan diluar waktu tersebut dapat mengakses email :
Layanan Individu : care@sequislife.com
Layanan Group/ Perusahaan / : fscare.group@sequislife.com
4 Langkah Cermat Menabung di Usia 20-an
Seseorang mengalami fase lulus kuliah dan masuk ke dunia kerja saat memasuki usia 20-an. Pada momen ini pula, kebanyakan first jobber belum memiliki penghasilan yang melimpah seperti senior-seniornya. Bahkan, beberapa fresh graduate belum memiliki pendapatan tetap karena masih berstatus sebagai freelancer.
Gaji atau penghasilan yang minim sering akhirnya menjadi alasan yang dikemukakan oleh anak muda usia 20-an untuk menunda menabung, berinvestasi, atau berasuransi. Alasan lain yang biasanya muncul adalah usia 20-an belum memiliki tanggungan atau keluarga yang dinafkahi sehingga belum ada kewajiban untuk memiliki proteksi kesehatan serta keuangan.
Baca Juga
Pilih Menabung atau Investasi?
Cara Menabung untuk Menggelar Pernikahan
Rumus Menabung yang Benar Agar Sukses Mengumpulkan Uang
Sosialisasi Menabung Sejak Dini Agar Didik Anak Mandiri
Cara Menabung Walau Gaji Belum Besar
Mindset seperti itu mesti segera dihapuskan. Sebab, menabung sebetulnya bisa dilakukan oleh semua orang asal tahu cara yang tepat. Termasuk oleh first jobber yang masih memiliki gaji minim. Nantinya, tabungan bisa dialokasikan sebagai dana darurat, modal usaha, beli aset, berinvetasi, hingga memiliki asuransi kesehatan/jiwa.
Lantas, bagaimana cara tepat untuk menabung bagi anak muda usia 20-an?
1. Tekan Pengeluaran
Biasakan diri untuk tidak menghabiskan gaji. Setelah gajian, usahakan langsung sisihkan sebagian uang ke rekening lain. Setelah itu, baru rencanakan keuangan untuk satu bulan. Jangan sentuh uang tabungan bila uang untuk lifestyle (belanja, beli kopi, nongkrong) sudah habis.
2. Skala Prioritas
Tentukan hal apa saja yang menjadi prioritas Anda. Selain menyisihkan ke rekening tabungan, segera bayar cicilan usai menerima gaji. Lalu, beli kebutuhan primer dan sisihkan uang untuk biaya transportasi selama satu bulan. Setelah itu, gaji tersisa bisa digunakan untuk kesenangan.
3. Berasuransi
Memiliki asuransi kesehatan juga baik buat cash flow Anda. Dengan memiliki asuransi kesehatan, Anda bisa mendapatkan perawatan maksimal ketika sakit serta dapat menghindarkan diri dari krisis finansial. Sebab, biaya perawatan akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Alhasil, tabungan dan gaji Anda akan tetap aman dan masih bisa dibelanjakan untuk keperluan lain. Agar tidak membuat Anda pusing mengatur keuangan, usahakan memiliki asuransi kesehatan dengan metode pembayaran auto debit.
4. Gunakan Kartu Kredit Secara Bijak
Kartu kredit memang memudahkan seseorang ketika hendak melakukan transaksi atau membeli sesuatu. Namun, kartu kredit bisa menjadi 'bencana' bila penggunanya tidak memiliki perencanaan keuangan yang matang.
Jadi, usahakan tidak melakukan berbagai pembelian dalam satu waktu. Ini untuk menghindari Anda gagal bayar atau kesulitan menyisihkan uang untuk bayar cicilan. Cara paling ampuh agar tidak gagal bayar adalah dengan memastikan tidak ada utang cicilan sebelum Anda memutuskan untuk melakukan transaksi lain menggunakan kartu kredit.