Mohon Maaf untuk saat ini layanan kami sedang Offline.
Jam operasional layanan kami yaitu pada hari Senin-Jum'at pada jam 08.15-17.00 WIB
Untuk informasi layanan diluar waktu tersebut dapat mengakses email :
Layanan Individu : care@sequislife.com
Layanan Group/ Perusahaan / : fscare.group@sequislife.com
Ancaman Diabetes dari Kebiasaan Ngemil dan Minum Manis
Foto: dok Kontan
Menurut Eat This dan Kompas.com, gula darah yang naik secara drastis bisa disebabkan oleh pola makan yang asal. Contoh, terlalu sering 'ngemil' kue, biskuit, roti nongandum, atau mengonsumsi minuman manis (minuman kemasan, boba, latte yang ditambahkan gula aren).
Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman seperti itu bisa berakibat fatal. Nantinya, kadar gula yang naik secara tidak terkendali bisa membuat tubuh kesulitan untuk memindahkan glukosa keluar dari aliran darah secara efisien. Selain itu, tubuh juga kesulitan memindahkan glukosa ke sel-sel guna menjadikannya energi.
Akibat paling parah adalah kerusakan pembuluh darah, saraf, serta organ tubuh. Selain itu, kadar gula darah yang tidak terjaga bakal menyebabkan peningkatan risiko diabetes tipe 2, ketidakseimbangan hormon, dan ganggguan energi.
Baca Juga
Olahraga yang Dianjurkan untuk Para Penderita Diabetes
Diabetes: Pengertian, Penyebab, Pengobatan, dan Perlindungan
Mengenal, Mencegah, dan Melawan Diabetes dengan Asuransi
Ibu Hamil Bisa Kena Diabetes - Sequis Ajak Ibu Peduli Bahaya
Perlindungan dari Sequis Untuk Komplikasi Diabetes Melitus
Sudah saatnya memerhatikan makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Selain itu, lakukan beberapa hal berikut ini agar kadar gula darah di dalam tubuh Anda tetap terjaga.
1. Rajin minum air putih
Sebisa mungkin mengurangi intensitas mengonsumsi minuman manis seperti teh/kopi kemasan, boba, teh manis, es sirup, atau es buah yang ditambahkan sirup serta kental manis. Sebagai gantinya, minum air putih sebanyak mungkin. Minum air putih secara konsisten sepanjang hari bisa membantu gula darah dalam tubuh tetap stabil. Idealnya, konsumsi air putih orang dewasa per hari adalah 8 gelas berukuran 230 ml atau total 2 liter.
2. Berhenti mengonsumsi camilan, terutama usai makan malam
Makan camilan serta ditemani kopi manis, teh manis, atau minuman bersoda merupakan kombinasi yang harus dihindari. Terutama bila sudah larut malam. Sebab, kebiasaan makan dan mengonsumsi camilan pada malam hari bisa menimbulkan memicu gula darah naik. Bila memang ingin makan camilan hingga tengah malam, sebaiknya konsumsi makanan sehat seperti sayuran (salad) atau buah segar seperti apel, jeruk, dan sebagainya.
3. Tahan diri untuk menambah porsi makanan
Sering tambah nasi ketika makanan yang dikonsumsi terasa lezat atau karena merasa masih lapar? Sebaiknya mulai hentikan kebiasaan tersebut. Sebab, nasi mengandung jumlah karbohidrat dan gula yang cukup tinggi. Tubuh yang menerima terlalu banyak karbohidrat membuat glukosa dalam jumlah tinggi bakal dibuang ke aliran darah. Selanjutnya, kadar gula garah akan meningkat dan jauh lebih tinggi dari yang dapat ditangani oleh tubuh. Lalu, pankreas Anda harus memompa banyak insulin untuk membantu mengelola lonjakan glukosa.
Lindungi Tubuh dari Bahaya Penyakit Diabetes
Selain mengatur pola makanan, usahakan pula agar Anda sudah terlindungi produk asuransi. Terutama produk asuransi kesehatan yang memberikan perlindungan dari penyakit diabetes atau penyakit kritis.
Silakan pertimbangkan memiliki Sequis Q Early Payout Critical Illness Plus Rider atau Sequis Q Infinite MedCare Rider. Keduanya memiliki manfaat yang bisa diandalkan. Bila memiliki Sequis Q Early Payout Critical Illness Plus Rider, Tertanggung akan mendapatkan Uang Pertanggungan (UP) sesuai ketentuan polis bila terjadi komplikasi akibat diabetes.
Selain itu, produk ini juga menanggung biaya yang tidak di-cover oleh asuransi kesehatan. Sequis Q Early Payout Critical Illness Plus Rider juga memberikan manfaat sebesar 170% Uang Pertanggungan, dengan pembayaran total manfaat utama 100% ditambah dengan manfaat tambahan 70%.
Manfaat yang diberikan Sequis Q Infinite MedCare Rider tak kalah bagus. Produk ini akan menanggung biaya perawatan penyakit yang dialami Tertanggung hingga Rp90 miliar per tahun. Hebatnya lagi, produk ini menawarkan sistem pembayaran nontunai (cashless) di lebih dari 500 rumah sakit rekanan di seluruh dunia.