Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Atur Gaji untuk Investasi Agar Keuangan Sehat



Menyisakan uang agar bisa berinvestasi tidaklah mudah. Butuh tekad kuat dalam melakukannya. Sebab, godaan menggunakan uang untuk belanja konsumtif selalu muncul. Terutama ketika momen diskon.

Sebuah kebiasaan yang sebetulnya harus segera diubah. Nah mumpung masih awal tahun, yuk mulai membiasakan diri mengatur keuangan Anda dan belajar untuk investasi jangka panjang. Untuk mengetahui caranya, silakan ikuti tips-tips berikut ini:

Susun Anggaran Bulanan
Susun rencana keuangan untuk satu bulan setelah Anda gajian. Caranya dengan membagi pengeluaran ke dalam tiga bagian, yakni primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer adalah uang yang harus dikeluarkan untuk biaya hidup (makan, transportasi, belanja kebutuhan sehari-hari, beli pulsa/kuota telepon dan listrik), dan bayar cicilan. Lalu ada pengeluaran sekunder yang meliputi perabotan rumah tangga, kendaraan bermotor atau pengeluaran-pengeluaran lain yang sifatnya tidak mendesak namun harus dibeli bila sudah diperlukan. Terakhir, ada pengeluaran tersier seperti beli tiket berlibur, membeli barang bermerk, atau pengeluaran lain yang tujuannya meningkatkan gaya hidup.

Baca Juga
Menyiapkan Dana Pensiun Sejak Usia 20-an Tahun
Investasi Jangka Pendek Juga Bisa Cuan, Apa Rekomendasinya?
Adu Cuan Investasi Reksa Dana VS Emas, Siapa yang Menang?
Hindari Judi Daring Berkedok Trading, Pilih yang Pasti-pasti
Yuk, Pulihkan Kembali Kondisi Keuangan Pasca Lebaran

Nah, Anda bisa memangkas kebutuhan tersier bila punya tekad untuk menabung dan berinvestasi. Pilihan lain adalah mengurangi pengeluaran sekunder dan tersier. Jadi, Anda tetap bisa memenuhi kebutuhan primer sembari menabung untuk investasi.

Menerapkan Skema Budgeting 
Ada banyak pola budgeting yang bisa diterapkan. Salah satunya pola berikut ini:

1. Biaya hidup sebesar 60% yang digunakan untuk 30% untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan 30% digunakan untuk membayar cicilan/pinjaman.
2. Simpan 10% dari gaji bulanan untuk ditabung atau disimpan sebagai dana darurat
3. Sebanyak 10% digunakan untuk pemenuhan gaya hidup
4. Sisihkan 15% dari penghasilan bulanan Anda untuk berinvestasi. Ada banyak jenis investasi yang bisa Anda pilih, di antaranya investasi emas, pasar modal, hingga reksa dana
5. Sisihkanlah setidaknya 5% dari uang pendapatan yang Anda dapatkan tiap bulan untuk keperluan zakat dan sosial

Kontrol & Evaluasi Setiap Pengeluaran 
Jangan lupa untuk mengevaluasi setiap pengeluaran. Coret yang dirasa tidak perlu atau dianggap sebagai pengeluaran konsumtif yang dirasa mubazir. Lalu, pindahkan pengeluaran tersebut ke pos yang lebih produktif pada bulan berikutnya. Bisa ke dana darurat dan ke pos investasi. 

Butuh bantuan ?