Mohon Maaf untuk saat ini layanan kami sedang Offline.
Jam operasional layanan kami yaitu pada hari Senin-Jum'at pada jam 08.15-17.00 WIB
Untuk informasi layanan diluar waktu tersebut dapat mengakses email :
Layanan Individu : care@sequislife.com
Layanan Group/ Perusahaan / : fscare.group@sequislife.com
Baru Mulai Investasi Jangka Panjang di Usia 30-an, Telat?
Berinvestasi memang sebaiknya dilakukan sejak muda atau setidaknya saat memasuki usia 20-an tahun. Dengan begitu, hasil investasi Anda diharapkan sudah cukup 'cuan' ketika kebutuhan hidup sudah meningkat pada saat berusia 30-an.
Lantas, bagaimana bila baru memulai investasi pada usia 30 tahun? Ya tidak masalah. Ingat, lebih baik terlambat dibanding tidak sama sekali. Namun, strategi investasi yang dilakukan oleh seseorang yang sudah berusia di atas 30 tahun tentunya tidak bisa disamakan oleh anak muda. Untuk orang dewasa, investasi yang dilakukan harus dilakukan dengan strategi khusus dan tentunya menyiapkan bujet serta menentukan tujuan yang pasti.
Maklum, orang-orang yang sudah masuk 'kepala tiga' biasanya sudah berkeluarga dan memiliki tanggung jawab finansial yang besar seperti bayar sekolah anak, bayar cicilan rumah/mobil, memenuhi kebutuhan keluarga, dan masih banyak lagi pengeluaran lainnya.
Baca Juga
Menyiapkan Dana Pensiun Sejak Usia 20-an Tahun
Investasi Jangka Pendek Juga Bisa Cuan, Apa Rekomendasinya?
Adu Cuan Investasi Reksa Dana VS Emas, Siapa yang Menang?
Hindari Judi Daring Berkedok Trading, Pilih yang Pasti-pasti
Yuk, Pulihkan Kembali Kondisi Keuangan Pasca Lebaran
Tentukan Tujuan Investasi Jangka Panjang
Tujuan investasi harus jelas. Misal, berinvestasi dengan harapan bisa membeli mobil dengan harga Rp500 juta pada lima tahun mendatang. Dari tujuan itu, silakan hitung bujet yang dibutuhkan. Lalu, perkirakan cuan yang bisa didapat per tahun. Atur ulang strategi investasi bila perhitungan bujet ditambah persentase cuan tidak bisa mencapai harga mobil yang diinginkan.
Kenali Profil Risiko Investasi Jangka Panjang Anda
Kenali profil risiko Anda
Bila Anda punya modal besar dan siap dengan investasi berisiko tinggi, silakan berinvestasi di pasar modal. Namun bila modal tidak banyak dan dirasa belum siap dengan investasi yang berisiko tinggi, Anda bisa mulai berinvestasi di reksa dana.
Pastikan Anda Sudah Memiliki Dana Darurat
Ingat, investasi adalah tahap terakhir dalam perencanaan keuangan. Hal pertama yang harus Anda miliki sebelum berinvestasi adalah tabungan, dana darurat, asuransi kesehatan/asuransi jiwa.
Dengan begitu, Anda bisa berinvestasi dengan tenang. Sebab, risiko finansial yang bisa muncul dari sebuah musibah pada masa depan bisa diminimalkan dengan adanya tabungan, dana darurat, serta asuransi.