Mohon Maaf untuk saat ini layanan kami sedang Offline.
Jam operasional layanan kami yaitu pada hari Senin-Jum'at pada jam 08.15-17.00 WIB
Untuk informasi layanan diluar waktu tersebut dapat mengakses email :
Layanan Individu : care@sequislife.com
Layanan Group/ Perusahaan / : fscare.group@sequislife.com
Ekonomi Indonesia Pulih, Apa Pilihan Investasi yang Tepat?
Resesi ekonomi menimpa banyak negara selama pandemi covid-19. Termasuk Indonesia. Bahkan, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan negatif selama empat kuartal berturut-turut sejak 2020 hingga 2021.
Resesi ekonomi Indonesia berakhir pada kuartal II 2021. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode tersebut sebesar 7,07%. Pertumbuhan itu menjadi yang tertinggi sejak 2004.
Catatan positif perekonomian Indonesia dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pantang dilewatkan oleh masyarakat yang ingin berinvestasi. Sebab ekonomi yang positif menunjukkan ada roda bisnis yang bergerak pesat. Ini berujung dengan pertumbuhan harga saham perusahaan di bursa.
1. Saham
Perbaikan kinerja dan uang kas yang membaik membuka peluang untuk mengerek harga saham perusahaan di lantai bursa. Ini kabar baik untuk para investor. Selain mendapatkan cuan dari kenaikan harga saham, investor juga bisa menikmati keuntungan dari divide yang dibagikan oleh perusahaan.
Untuk memulai investasi saham, Anda diharuskan membuat rekening efek di broker saham atau perusahaan sekuritas. Investasi saham bisa dimulai dengan modal Rp100 ribu. Setelah itu, pelajari analisis fundamental dan teknikal sebelum beli saham. Dengan begitu, Anda tidak asal pilih emiten atau justru ikut-ikutan tren yang berpotensi menimbulkan kerugian.
Baca Juga
5 Keunggulan Investasi Reksa Dana
Potensi Keuntungan Berinvestasi Reksa Dana
Langkah Mudah dalam Melakukan Investasi Reksa Dana
Menjelang 2022, Yuk Belajar Investasi Reksa Dana
Kenali Risiko Berinvestasi di Reksa Dana
2. Reksa Dana
Performa impresif IHSG juga berefek ke portofolio reksa dana. Terutama reksa dana saham. Jadi bila ingin masuk ke dunia investasi pada saat perekonomian membaik namun enggan dipusingkan dengan analisis fundamental/teknikal, Anda bisa memilih reksa dana pasar saham.
Anda bisa memilih reksa dana pasar uang bila ingin berinvestasi di reksa dana dengan tingkat risiko lebih rendah lagi. Namun, imbal hasil yang didapat tidak akan sebesar reksa dana pasar saham.
Tertarik investasi reksa dana? Untuk lebih mengetahui investasi reksa dana, Anda dapat mengakses informasinya di www.sequisam.co.id atau email ke cara@sequisam.co.id. Di website tersebut, Anda dapat menemukan berbagai bentuk reksa dana yang bisa Anda pilih sesuai dengan profil risiko dan dana investasi Anda.
3. Peer to peer lending
Investasi selanjutnya yang sedang naik daun adalah peer to peer lending (P2P lending). Ini adalah jenis investasi yang menyediakan pinjaman uang kepada individu atau bisnis. Kebanyakan orang melihat P2P lending ini hanya memberikan pinjaman uang, padahal P2P lending bisa menjadi instrumen untuk berinvestasi, yaitu Anda sebagai pemberi pinjaman. Beberapa perusahaan P2P lending menyediakan platform patungan untuk Anda yang ingin mendanai beberapa individu atau perusahaan yang ingin menjadi peminjam.