Mohon Maaf untuk saat ini layanan kami sedang Offline.
Jam operasional layanan kami yaitu pada hari Senin-Jum'at pada jam 08.15-17.00 WIB
Untuk informasi layanan diluar waktu tersebut dapat mengakses email :
Layanan Individu : care@sequislife.com
Layanan Group/ Perusahaan / : fscare.group@sequislife.com
Gejala Diare dan Hepatitis Akut Mirip, Bagaimana Membedakan?
Foto: dok dinkes.madiunkota.go.id
Penyakit tak henti menyerang masyarakat dunia. Setelah dua tahun dihantam pandemi covid-19, Indonesia dan negara-negara lain di seluruh dunia dibuat cemas dengan kemunculan Hepatitis Akut.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan sudah 18 orang yang diduga menderita Hepatitis Akut. Kasus tersebut berasal dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Paling banyak di DKI Jakarta dengan 12 kasus. Penyakit ini terasa meresahkan karena 7 dari 18 pasien diduga menderita Hepatitis Akut dinyatakan meninggal dunia.
Menurut data dari website Kemenkes, pasien yang diduga Hepatitis Akut ini memiliki rentang usia 0-20 tahun. Paling banyak anak yang berusia 5-9 tahun ada 6 orang, usia 0-4 tahun ada 4 orang, usia 10-14 tahun ada 4 orang, dan usia diatas 15-20 tahun ada 4 orang.
Menurut berbagai penilitian, Hepatitis Akut yang dialami orang dewasa menimbulkan gejala kelelahan, mual, nafsu makan menurun, rasa tidak nyaman di perut (nyeri pada hati), demam, serta gejala yang menyerupai flu. Sedangkan untuk anak-anak, Hepatitis Akut menimbulkan gejala sakit perut, diare, dan muntah.
Baca Juga
Hal yang Perlu Diketahui Tentang Covid-19 Varian Omicron
Bukan untuk Pamer di Medsos, Kenali Jenis Gangguan Mental
Covid-19 Omicron Masuk Indonesia, Asuransi Makin Diminati
Nah dari berbagai gejala itu, diare menjadi gejala yang harus diwaspadai. Sebab, membedakan diare akibat hepatitis dan diare biasa memang bukan perkara mudah. Para orang tua sebaiknya memeriksakan anak ke fasilitas kesehatan bila mencurigai anak terkena hepatitis akut.
Meski begitu, tetap ada perbedaan antara diare biasa dengan diare akibat hepatitis. Berikut ini perbedaannya seperti dilansir oleh CNN. s.
1. Diare biasa
Diare adalah penyakit umum yang kerap dialami anak balita. Penyakit ini bisa terjadi karena infeksi virus yang dikenal dengan sebutan rotavirus. Biasanya anak akan mengalami demam tinggi sebelum diare. Diare akibat rotavirus juga biasanya lebih cair, berbau asam yang disertai dengan kembung di bagian perut.
2. Diare hepatitis akut
Diare akibat hepatitis juga disertai dengan demam dan mual. Hanya saja demam yang dialami anak biasanya lebih ringan. Sebaliknya, mual dan muntah yang dialami anak justru lebih hebat dan sering hingga anak merasa lemas.
Baca Juga
Omicron Tiba, Yuk Lindungi Diri dan Rutin Konsumsi Vitamin C
Sudah WFO? Benarkah Covid-19 Mudah Menyebar di Ruangan AC?
Di PHK saat Pandemi Covid-19? Yuk Atur Ulang Keuangan
Lakukan Hal Ini Agar Virus Covid-19 Tak Muncul saat WFO
Lindungi Kesehatan Keluarga dari Ancaman Tipes dan Covid-19
Terlepas dari gejala-gejala yang ditimbulkan, ada baiknya para orang tua melindungi anak dari Hepatitis Akut dengan asuransi kesehatan. Dengan memiliki asuransi kesehatan, anak bisa mendapatkan perawatan dan pengobatan secara optimal tanpa perlu menghabiskan tabungan untuk bayar rumah sakit.
Yuk pelajari beberapa produk asuransi Sequis yang memberikan perlindungan dari penyakit-penyakit baru seperti Hepatitis Akut. Salah satu asuransi kesehatan yang bisa Anda pertimbangkan untuk perlindungan menyeluruh adalah Sequis System and Organ Function Insurance (SOFI). Produk ini melindungi risiko penyakit kritis dan kegagalan sistem & fungsi organ serta melindungi risiko penyakit kritis yang belum pernah ada.
Ada pula produk Super Care Protection milik SuperYou by Sequis Online. Asuransi kesehatan murah yang bisa dimiliki hanya dengan bayar premi Rp50 ribuan/bulan. Walau asuransi kesehatan murah, manfaat yang diberikan terbilang optimal. Biaya itu sudah termasuk biaya medis rawat inap dan/atau rawat jalan. Selain itu, produk ini juga memberikan manfaat biaya perawatan rumah sakit untuk rawat inap dan/atau rawat jalan hingga Rp50 juta.