Mohon Maaf untuk saat ini layanan kami sedang Offline.
Jam operasional layanan kami yaitu pada hari Senin-Jum'at pada jam 08.15-17.00 WIB
Untuk informasi layanan diluar waktu tersebut dapat mengakses email :
Layanan Individu : care@sequislife.com
Layanan Group/ Perusahaan / : fscare.group@sequislife.com
Investasi Jangka Panjang Emas? Ketahui Perubahan Harganya
sumber foto: suar.grid.id
Investasi jangka panjang dalam bentuk emas makin digandrungi dalam beberapa tahun terakhir. Harga yang terus naik menjadi salah satu penyebab investasi jangka panjang satu ini disukai oleh investor Tanah Air.
Kini, harga emas per satu gram berada di kisaran Rp900 ribu. Bahkan, harganya sempat menyentuh Rp1 juta per gram pada pertengahan 2020. Padahal, lima tahun lalu harga emas per gram masih berada di level Rp500-600 ribu per gram.
Lantas, apa yang membuat harga emas naik dan turun?
1. Kondisi global
Semua peristiwa yang terjadi di suatu negara turut memengaruhi harga emas. Peristiwa itu bisa berupa perubahan kebijakan pemerintah, kondisi sosial, ekonomi, dan politik, bencana alam, hingga problem kesehatan seperti pandemi covid-19. Dulu, investor banyak yang berinvestasi jangka panjang di pasar saham atau properti. Namun pandemi covid-19 memutarbalikkan situasi. Perubahan perekonomian dunia membuat investor mengalihkan investasi jangka panjang mereka ke instrumen yang lebih aman, seperti emas atau investasi jangka panjang reksa dana pasar uang.
Alhasil, harga emas mulai melambung. Harga akan kembali normal bila kondisi ekonomi mulai membaik dan peminat emas berkurang.
Baca Juga
Mana yang Lebih Cuan, Investasi Reksa Dana atau Emas?
Opsi Investasi Jangka Panjang Selain Emas & Reksa Dana
Investasi Jangka Panjang VS Jangka Pendek: Mana yang Terbaik
2. Harga nilai tukar mata uang yang naik turun
Nilai tukar mata uang yang memengaruhi adalah dolar Amerika Serikat. Harga emas ikut naik ketika kurs dolar AS menguat terhadap Rupiah. Sebaliknya, harga emas turun bila kurs dolar AS melemah terhadap Rupiah.
3. Permintaan dan penawaran
Harga akan naik ketika permintaan lebih besar dari penawaran. Sebaliknya, harga investasi jangka panjang emas akan turun ketika jumlah emas yang beredar sangat banyak namun permintaan justru turun.
4. Perubahan tingkat suku bunga
Kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed turut bersinggungan dengan harga emas. Biasanya harga emas turun ketika The Fed mengerek suku bunga acuan. Ini terjadi karena kebijakan investor yang lebih memilih menaruh uang di instrumen dolar atau surat utang yang memiliki tingkat imbal hasil lebih tinggi. Namun putusan The Fed untuk mengubah suku bunga acuan tidak bisa asal. Semuanya penuh dengan pertimbangan terutama dari faktor-faktor seperti inflasi, tingkat pengangguran, pertumbuhan ekonomi, dan lainnya.
5. Tingkat inflasi
Investasi jangka panjang emas sangat responsif terhadap inflasi suatu negara. Ketika terjadi inflasi yang tinggi, harga emas juga ikut naik. Ini berbeda dengan investasi jangka panjang lainnya yang keuntungannya justru tergerus inflasi.