Mohon Maaf untuk saat ini layanan kami sedang Offline.
Jam operasional layanan kami yaitu pada hari Senin-Jum'at pada jam 08.15-17.00 WIB
Untuk informasi layanan diluar waktu tersebut dapat mengakses email :
Layanan Individu : care@sequislife.com
Layanan Group/ Perusahaan / : fscare.group@sequislife.com
Menyiasati Penularan Hepatitis Akut yang Mulai Meresahkan
Pandemi covid-19 di Indonesia diprediksi bakal berakhir dan berganti status menjadi endemi. Kini, masyarakat Indonesia bersiap memasuki situasi “sehat dan produktif”. Penurunan angka pasien serta percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 menjadi beberapa alasan yang menandakan Indonesia sudah 'baik-baik saja’.
Meski begitu, kabar itu hanya bisa dirayakan oleh masyarakat secara singkat. Sebab, masyarakat sudah harus dibuat was-was dengan kemunculan penyakit baru, yakni hepatitis akut. Kabarnya, sudah belasan orang menderita penyakit ini hingga pertengahan Mei 2022.
Menurut HelloSehat, hepatitis akut umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini sering menyerang pria dibanding dengan wanita. Selain di Indonesia, hepatitis akut juga menyerang anak-anak serta dewasa muda di berbagai benua, seperti Eropa, Amerika, dan Asia.
Penyebaran Hepatitis Akut turut menyita perhatian World Health Organization (WHO). Sejak 15 April 2022 lalu, WHO menetapkan kasus hepatitis misterius di Eropa, Amerika, dan Asia sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, ada 170 kasus hepatitis akut yang sudah tercatat di lebih dari 12 negara. Penyakit ini terasa mengkhawatirkan karena Kemenkes RI melaporkan tiga anak di Indonesia diduga meninggal dunia akibat hepatitis misterius ini per tanggal 5 Mei 2022.
Baca Juga
Hal yang Perlu Diketahui Tentang Covid-19 Varian Omicron
Bukan untuk Pamer di Medsos, Kenali Jenis Gangguan Mental
Covid-19 Omicron Masuk Indonesia, Asuransi Makin Diminati
Gejala Hepatitis Akut yang biasa dialami orang dewasa adalah sebagai berikut:
1. Kelelahan
2. Mual
3. Nafsu makan menurun
4. Rasa tidak nyaman pada perut (nyeri pada hati)
5. Urine yang keruh dan penyakit kuning
6. Gejala yang menyerupai flu
7. Feses yang berwarna pucat
8. Demam
9. Nyeri otot dan sendi
10. Penurunan berat badan yang tanpa sebab
Gejala hepatitis akut yang terjadi di anak-anak adalah sebagai berikut.
1. Sakit perut
2. Diare
3. Muntah
4. Tubuh menguning
5. Gangguan pernapasan
Baca Juga
Omicron Tiba, Yuk Lindungi Diri dan Rutin Konsumsi Vitamin C
Sudah WFO? Benarkah Covid-19 Mudah Menyebar di Ruangan AC?
Di PHK saat Pandemi Covid-19? Yuk Atur Ulang Keuangan
Lakukan Hal Ini Agar Virus Covid-19 Tak Muncul saat WFO
Menurut sejumlah pakar, Hepatitis Akut bisa tertular dari fecal-orang (saluran pencernaan). Selain itu, kans penularan lewat saluran pernapasan juga bisa terjadi. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap memakai masker, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan di tengah fase endemi covid-19 sekarang ini.
Selain hal-hal wajib itu, Anda bisa melakukan berbagai cara ini untuk menjaga daya tahan tubuh:
1. Berolahraga secara teratur selama 30 menit dan lakukanlah minimal seminggu 3 kali. Kebiasaan ini dipercaya dapat meningkatkan reaksi kekebalan tubuh dalam melawan infeksi. Agar terhindar dari kerumunan, pilih olahraga seperti jalan kaki, jogging atau bersepeda di sekitar lingkungan rumah. Anda juga bisa lakukan senam aerobik atau yoga di dalam rumah.
2. Konsumsi makanan bergizi seimbang dan utamakan yang mengandung protein, vitamin, mineral dan antioksidan. Makanan yang dapat dipilih antara lain buah, sayuran, ikan, telur susu, serta kacang-kacangan.
Baca Juga
Kenapa di Dalam Ruangan Masih Harus Pakai Masker?
Cuaca Panas Melanda, Tetap Sehat Melalui Tips Ini
Menyikapi Kemunculan Flu Singapura yang Mulai Menular
3. Berjemurlah setidaknya 3 kali seminggu selama 10-15 menit, terutama pada pukul 09.00-10.00. Hasil studi menyebutkan bahwa sinar matahari dapat memicu produksi vitamin D yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
4. Penuhi nutrisi dengan mengonsumsi suplemen peningkat daya tahan tubuh, terutama yang mengandung vitamin C, D, dan E.
5. Perbaiki kualitas jam tidur atau istirahat Anda menjadi 7-9 jam per hari. Kualitas tidur yang baik dan cukup dapat membuat tubuh tidak rentan terkena penyakit.
Selain hal-hal di atas, Anda juga harus melindungi diri dengan asuransi kesehatan. Dengan memiliki asuransi kesehatan, Anda bisa mendapatkan perawatan optimal di rumah sakit tanpa perlu mengkhawatirkan biayanya.