Mohon Maaf untuk saat ini layanan kami sedang Offline.
Jam operasional layanan kami yaitu pada hari Senin-Jum'at pada jam 08.15-17.00 WIB
Untuk informasi layanan diluar waktu tersebut dapat mengakses email :
Layanan Individu : care@sequislife.com
Layanan Group/ Perusahaan / : fscare.group@sequislife.com
Nabung di Bank vs Reksa Dana, Lebih Untung yang Mana?
Banyak masyarakat yang masih beranggapan bahwa menabung di bank merupakan salah satu bentuk investasi. Padahal menabung dan investasi adalah dua hal yang memiliki definisi dan tujuan yang berbeda. Kebiasaan menabung sebetulnya adalah hal yang baik. Namun seiring laju inflasi, nilai uang yang ditabung mengalami penurunan. Sedangkan investasi merupakan upaya mengembangkan uang guna mendapatkan keuntungan pada jangka panjang.
Investasi reksa dana adalah salah satu instrumen investasi yang direkomendasikan untuk para investor pemula. Jenis investasi ini bisa dimulai dengan modal yang kecil dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan serta risiko yang ditoleransi oleh investor.
Baca Juga: Ngumpulin Dana Pendidikan dari Investasi Reksa Dana?
Tertarik dengan investasi reksa dana? Jangan asal pilih investasi dan produknya. Pilih tempat berinvestasi yang tepercaya seperti Sequis Asset Management (SQAM). SQAM adalah perusahan manajer investasi yang dimiliki oleh Sequis Life yang memiliki kemitraan strategis dengan Nippon Life Insurance (Nippon Life). Dengan dukungan dua perusahaan yang kuat dan berpengalaman, SQAM menyediakan produk-produk investasi dan layanan terbaik untuk nasabahnya di Indonesia.
Produk yang disediakan berupa produk reksa dana maupun Pengelolaan Dana Nasabah Individu (PDNI) dengan profil risiko yang beragam untuk memenuhi kebutuhan investasi jangka panjang maupun jangka pendek nasabah perorangan maupun institusi.
Baca Juga: Tips Mudah Investasi Reksa Dana Bagi Pemula
Beragam keuntungan bisa didapat investor bila berinvestasi reksa dana, di antaranya potensi penambahan nilai aset, dana aman karena diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana dikelola oleh pihak profesional seperti SQAM yang merupakan lembaga/institusi resmi yang memiliki legalitas jelas. Sebagai investor pemula, awali investasi dengan investasi reksa dana dengan risiko rendah agar terhindar dari kerugian besar.
Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang dananya diinvestasikan opada produk pasar uang seperti deposito dan obligasi jangka pendek. Potensi keuntungan per tahun bisa mencapai antara 4,5% - 5,5%.
Reksa dana pendapatan tetap juga layak dipertimbangkan. Jenis reksa dana ini lazimnya dijalankan demi mencapai tujuan investasi 1 hingga 3 tahun. Nantinya, dana Anda akan diinvestasikan ke obligasi atau produk keuangan dengan imbal hasil cukup stabil dan minim risiko.
Baca Juga: 5 Keunggulan Investasi Reksa Dana
Sekadar informasi, Imbal hasil reksa dana pendapatan tetap lebih tinggi dari reksa dana pasar uang, umumnya potensi kenaikan bisa lebih dari 10% per tahun.
Namun, risikonya berbanding lurus dengan keuntungan yang bakal didapat. Investasi reksa dana ini cocok dengan karakter investor yang konservatif dan moderat. Investor yang siap menghadapi risiko investasi dan ingin mendapatkan imbal hasil lebih besar dari reksa dana pasar uang.
Sementara itu, khusus untuk reksa dana campuran, dananya diinvestasikan di berbagai jenis investasi berisiko rendah maupun tinggi seperti obligasi, deposito, dan saham. Tingkat risikonya menengah atau di bawah reksa dana saham. Potensi imbal hasilnya sekitar 10% - 12% per tahun serta lama investasi antara 3 hingga 5 tahun.
Investasi reksa dana saham adalah jenis reksa dana yang memiliki risiko paling tinggi dibandingkan reksa dana lainnya yang sudah disebutkan. Dengan tingkat risiko tinggi, keuntungan yang didapatkan juga tinggi karena pasar saham bersifat fluktuatif. Imbal hasil reksa dana saham bisa digunakan untuk mempersiapkan dana pensiun, biaya pendidikan anak maupun uang muka pembelian rumah. Jenis investasi ini cocok untuk investasi jangka panjang di atas 5 tahun.