Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Pahami Konsep Budgeting 80/20 untuk Investasi Jangka Panjang

7 Maret 2022



Mengelola uang atau budgeting bukan perkara mudah. Bahkan, sebagian orang menganggap budgeting sebagai sebuah perilaku finansial yang ribet dan mengekang kebebasan menggunakan uang.

Meski anggapan itu tidak disalahkan, budgeting tetap harus dilakukan. Dengan begitu, masyarakat bisa menjalani hidup dengan tenang dan meraih kemerdekaan finansial pada masa depan. Di antaranya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari (sandang, papan, pangan).   

Ada beberapa konsep budgeting yang dapat membantu keuangan Anda menjadi lebih sehat. Salah satunya adalah metode budgeting 80/20 yang dapat membantu Anda memenuhi kebutuhan sehari-hari serta melakukan investasi jangka panjang.

Metode 80/20 dikenal pula dengan sebutan Prinsip Pareto. Ini adalah salah satu strategi pengolaan keuangan yang bisa Anda terapkan untuk lebih fokus pada pengeluaran seharusnya menjadi prioritas. Untuk lebih lengkapnya, simak ulasan berikut ini: 

80% Dana
Alokasikan 80% dana dari pendapatan Anda per bulan untuk pengeluaran rutin. Pengeluaran itu meliputi cicilan/biaya sewa rumah, uang untuk transportasi, biaya makan, tagihan, uang untuk hiburan, hingga uang untuk asuransi kesehatan/jiwa. Nah, Anda harus mencoret salah satu pengeluaran bila kebutuhan biaya hidup dan tagihan lebih dari 80% pendapatan per bulan.

Baca Juga
Mau Jadi Sultan? Yuk Mulai Investasi Jangka Panjang
Pelajaran Investasi Jangka Panjang dari Hometown Cha Cha Cha
Reksa Dana Agar Nasib Tidak Seperti Sang Woo di Squid Game
Ingin Keuangan Bangkit Walau Masih Pandemi? Coba Reksa Dana
Investasi Jangka Panjang Emas? Ketahui Perubahan Harganya

Contoh pengeluaran yang bisa Anda atur ulang adalah dana untuk biaya makan di restoran hingga pengeluaran untuk membeli kopi. Bila mau lebih irit, Anda bisa beralih dari menggunakan mobil ke transportasi umum seperti bis atau kereta. 

20% Dana
Sebanyak 20 persen dari pendapatan per bulan sebaiknya dipakai untuk menabung dan investasi jangka panjang.  Tabungan bisa dijadikan dana darurat, sementara investasi bisa dijadikan tabungan masa depan. Akan lebih baik bila jumlah uang yang ditabung selalu konsisten setiap bulan. Untuk melakukan investasi, Anda punya banyak pilihan. Misalnya saja investasi emas, reksa dana, saham, tanah, properti, hingga menabung di deposito.

Lalu, instrumen investasi jangka panjang apa yang sebaiknya digunakan? Tentunya ini tergantung keputusan Anda dan keluarga. Saat ini, masyarakat sudah mulai memanfaatkan reksa dana saham untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang mereka, seperti pendidikan anak, dana pensiun, membeli rumah, dan lain sebagainya.
 
Bagaimana dengan risikonya? Tentunya setiap produk investasi memiliki potensi risiko. Namun yang perlu dipahami adalah semakin besar risiko, kemungkinan meraup untung akan semakin besar. Bila Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk-produk untuk berinvestasi silakan cek di sini.

Butuh bantuan ?