Mohon Maaf untuk saat ini layanan kami sedang Offline.
Jam operasional layanan kami yaitu pada hari Senin-Jum'at pada jam 08.15-17.00 WIB
Untuk informasi layanan diluar waktu tersebut dapat mengakses email :
Layanan Individu : care@sequislife.com
Layanan Group/ Perusahaan / : fscare.group@sequislife.com
Tips Simpel Melindungi Polis Asuransi Agar Tetap Aktif
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), asuransi adalah pertanggungan (perjanjian antara dua pihak, pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran apabila terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang dibuat). Jadi, berdasarkan penjabaran yang tertera di KKBI, bisa disimpulkan bahwa asuransi berfungsi untuk meminimalkan kerugian yang diterima nasabah bila mengalami musibah.
Salah satu musibah yang paling sering terjadi di kehidupan sehari-hari adalah sakit dan kecelakaan hingga harus dirawat di rumah sakit. Nah, asuransi kesehatan hadir untuk meminimalkan kerugian yang ditimbulkan akibat dua kejadian itu. Bahkan, asuransi kesehatan siap memberikan perlindungan bila nasabah sudah dalam tahap kondisi kritis dan biaya yang ditimbulkan sangat besar.
Baca Juga
Cara Memillih Polis Asuransi
Memahami Polis dan Pengertian Asuransi Jiwa
Polis Asuransi Jiwa yang Perlu Anda Pahami
Kiat-kiat Memahami Polis Asuransi Pendidikan Anak
Istilah Penting dalam Polis Asuransi Jiwa
Dengan adanya asuransi, nasabah tidak perlu merogoh kocek, meminjam uang, atau sampai menjual aset. Intinya, kondisi keuangan nasabah tetap seimbang walau mengalami kecelakaan atau sakit. Sedangkan untuk asuransi jiwa, Uang Pertanggungan (UP) bisa diwariskan kepada keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau membayarkan utang-utang yang ditinggalkan oleh pemberi nafkah utama.
Nah untuk mendapatkan semua manfaat itu, asuransi yang dimiliki tidak boleh lapse atau tidak aktif. Bagaimana caranya agar bisa demikian?
Seimbangkan anggaran
Anda harus memastikan tidak kesulitan untuk membayarkan premi secara rutin. Oleh karena itu, pastikan premi yang harus dibayarkan tidak menyulitkan kondisi finansial Anda. Sejumlah perencana keuangan mengusulkan agar biaya premi tidak lebih dari 20% pendapatan Anda.
Jangan menunda pembayaran premi
Bayar premi asuransi Anda setelah Anda gajian. Menunda apalagi hingga lupa bayar premi akan merugikan Anda karena penambahan biaya keterlambatan yang harus Anda bayarkan.
Gunakan fitur layanan debit otomatis
Anda dapat membayar premi dengan menggunakan fitur layanan debit otomatis (auto debit) atau auto debit kartu kredit. Dengan begitu, bank secara otomatis akan menarik dana dari rekening Anda untuk proses pembayaran asuransi.
Tepat waktu dalam membayar premi menjadi salah satu kunci agar produk asuransi yang Anda miliki tetap aktif. Menjaganya tetap aktif akan membantu Anda untuk mendapatkan perlindungan dari risiko-risiko kehidupan yang bisa terjadi kapan saja di masa depan.