Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

3 Cara Ampuh Terhindar dari Penyakit Cacar Monyet

20 September 2022


Pada Sabtu 20 Agustus yang menjangkiti seorang laki-laki berusia 27 tahun dengan riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia, dan Prancis


Penyakit cacar monyet sedang ramai diperbincangkan oleh netizen karena untuk pertama kalinya muncul di Indonesia. Tepatnya pada Sabtu 20 Agustus yang menjangkiti seorang laki-laki berusia 27 tahun dengan riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia, dan Prancis sebelum tertular.

Sebetulnya, penyakit cacar monyet tidak dikelompokkan ke dalam penyakit berbahaya/kritis seperti halnya stroke, jantung, diabetes, atau covid-19. Bahkan, gejala cacar monyet bisa hilang dalam kurun waktu 2-4 minggu tanpa memerlukan pengobatan tertentu.

Baca Juga
Apa itu Cacar Monyet dan Bagaimana Cara Menanggulanginya?
Mengenal Sindrom Ramsay Hunt yang Diderita Justin Bieber
Waspada Kanker di Tengah Penyebaran Virus Berbahaya
Syarat Klaim Asuransi di Tengah Serbuan Penyakit Berbahaya
Menyikapi Kemunculan Flu Singapura yang Mulai Menular

Meski begitu, World Health Organization (WHO) tetap mengeluarkan imbauan agar masyarakat tetap waspada terhadap penyakit tersebut karena bisa menular secara cepat serta dapat menimbulkan komplikasi. Upaya pencegahan penularan yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Vaksinasi
Melakukan vaksinasi adalah cara ampuh agar tidak tertular penyakit cacar monyet. Menurut WHO, vaksin bisa menghindarkan seseorang tertular cacar monyet hingga 85 persen. Vaksin yang digunakan adalah vaksin yang sama dengan vaksin cacar karena ada kemiripan virus. Menurut Healthline, vaksin yang digunakan bernama Modified Vaccinia Ankara (MVA). Vaksin ini dapat memodifikasi virus sehingga virus cacar monyet kesulitan berkembang di tubuh manusia. Inggris sudah menggunakan vaksin ini untuk mencegah penyebaran cacar monyet.

2. Hindari kontak dengan penderita
Penyebaran cacar monyet sering disebabkan adanya kontak fisik (pelukan dan salaman) atau menggunakan benda-benda yang sempat disentuh oleh penderita. Misal, menggunakan selimut, handuk, atau pakaian yang sebelumnya digunakan pasien cacat monyet. Seseorang juga bisa tertular bila ada paparan cairan tubuh (keringat) serta droplet (cipratan liur) dari penderita. Oleh karena itu, ada baiknya hindari kontak fisik dalam jangka waktu lama, jaga jarak, tidak tidur satu kasur, dan jangan menggunakan benda-benda yang pernah digunakan oleh penderita selama gejala masih timbul. 

3. Hindari kontak dengan hewan liar
Hindari kontak dengan hewan liar (terutama dengan hewan liar yang sedang sakit) selama masa penyebaran cacar monyet. Menurut WHO, imbauan itu harus diaplikasikan oleh masyarakat karena banyak kasus cacar monyet berasal dari kontak dengan hewan liar. Kontak bisa dalam bentuk gigitan atau cakaran hingga mengonsumsi daging dari hewan yang terinfeksi.

Selain itu, menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat juga wajib dilakukan. Seperti mandi dua kali sehari, dan rajin mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir. Lalu, segera konsultasi dengan dokter bila timbul gejala-gejala cacar monyet agar penyebaran tidak semakin masif di keluarga terdekat.

Demi mendapat penanganan yang cepat dan tepat bila sewaktu-waktu menderita cacar monyet, masyarakat sebaiknya memiliki asuransi kesehatan. Dengan asuransi kesehatan pula, masyarakat tak perlu memusingkan urusan biaya perawatan karena sudah ditanggung oleh perusahaan asuransi.

Butuh bantuan ?