Publik dibuat heboh dengan kemunculan gangguan ginjal akut misterius. Penyakit yang pertama kali muncul di benua Afrika ini, secara tiba-tiba menyerang ratusan anak-anak Indonesia. Menurut data yang beredar, sudah ada 152 anak yang dilaporkan menderita penyakit tersebut sepanjang Januari hingga September 2022.
Penyebab gangguan ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak memang belum diketahui secara pasti. Namun untuk penyakit ginjal pada umumnya, ada beberapa kebiasaan buruk yang biasanya tanpa disadari telah dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari:
1. Mengonsumsi gula terlalu banyak
Kadar gula darah di atas 180miligram per desiliter (mg/dL) menyebabkan ginjal mengeluarkan gula dalam urine. Dalam situasi ini, kelebihan gula dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Oleh karena itu, orang tua harus hati-hati memberikan asupan makanan dan minuman manis kepada anak.
2. Terlalu sering makanan asin
Menambahkan garam secara berlebihan ke dalam makanan meningkatkan risiko penyakit ginjal. Selain menghasilkan beban natrium yang berlebihan, terlalu banyak mengonsumsi garam atau makanan asin juga meningkatkan potensi hipertensi.
3. Kurang minum air
Asupan air yang terlalu sedikit bisa menyebabkan batu ginjal. Sebaiknya, anak-anak usia 1-3 tahun diberi 5 gelas air putih per hari. Sedangkan anak 6-7 tahun mendapatkan 6-7 gelas air putih per hari. Mengonsumsi air putih dengan jumlah yang tepat membantu ginjal mengeluarkan natrium dan racun dari tubuh.
4. Kurang tidur
Anak-anak wajib tidur yang cukup pada malam hari yaitu 9-12 jam. Kurang dari jumlah itu dapat menyebabkan gangguan ginjal. Sebab, tidur adalah waktu yang penting bagi ginjal untuk meregenerasi jaringan yang rusak.
5. Jarang terpapar matahari
Kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit ginjal. Cukup jemur anak selama 10-15 menit sehari sebelum jam 10 pagi untuk memenuhi kebutuhan vitamin D anak harian.
6. Terlalu banyak konsumsi protein
Konsumsi protein yang tinggi dapat menyebabkan asidosis yang berbahaya untuk ginjal. Berikan anak pola makan yang seimbang dengan sayuran.