Mohon Maaf untuk saat ini layanan kami sedang Offline.
Jam operasional layanan kami yaitu pada hari Senin-Jum'at pada jam 08.15-17.00 WIB
Untuk informasi layanan diluar waktu tersebut dapat mengakses email :
Layanan Individu : care@sequislife.com
Layanan Group/ Perusahaan / : fscare.group@sequislife.com
Kiat Investasi Jangka Panjang di Tengah Isu Resesi
Tahun 2023 hingga awal 2024 diprediksi akan terjadi resesi yang dapat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi dan mobilitas masyarakat. Potensi resesi ini disebabkan oleh banyak hal, seperti pengetatan moneter oleh banyak bank sentral, imbas perang Ukraina-Rusia, hingga inflasi yang tinggi akibat melesatnya harga pangan, dan energi di sejumlah negara, khususnya Eropa dan AS.
Baca Juga: Kelola Keuangan Guna Menghadapi Badai Resesi Ekonomi
Dampak resesi tentu juga akan memengaruhi dunia investasi. Jadi, Anda harus hati-hati memilih instrumen investasi agar tidak mengalami kerugian pada 2023. Lantas apa saja instrumen investasi yang dapat dipertimbangkan di tengah isu resesi? Berikut adalah beberapa instrumen investasi yang disarankan:
Emas
Investasi emas dapat menjadi salah satu pilihan utama. Biasanya, harga emas tetap stabil walau perekonomian sedang terpuruk. Contoh paling sahih terjadi pada era pandemi covid-19. Ketika itu, harga emas menembus angka Rp1 juta per gram.
Obligasi
Obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjual belikan kembali. Idealnya Anda dapat berinvestasi di kupon tetap sehingga investasi Anda tetap aman meski ada potensi risiko terjadinya resesi.
Baca Juga: 4 Langkah Antisipasi Menghadapi Resesi 2023
Reksa Dana
Investasi reksa dana adalah pilihan yang cocok. Investasi ini digadang-gadang punya risiko yang kecil dan 'tahan banting' melawan resesi ekononomi global atau kondisi finansial lainnya yang disebabkan gejolak politik. Ada 4 jenis reksa dana yang bisa Anda pilih, yakni reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. Dalam kondisi pascapandemi dan kenaikan harga komoditas sekarang ini, ada baiknya memilih berinvestasi di instrumen investasi dengan risiko paling rendah, yaitu reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang.