Mohon Maaf untuk saat ini layanan kami sedang Offline.
Jam operasional layanan kami yaitu pada hari Senin-Jum'at pada jam 08.15-17.00 WIB
Untuk informasi layanan diluar waktu tersebut dapat mengakses email :
Layanan Individu : care@sequislife.com
Layanan Group/ Perusahaan / : fscare.group@sequislife.com
Penyebab Polusi Udara Jakarta dan Efeknya untuk Kesehatan
Polusi udara di DKI Jakarta dan kota-kota di sekitarnya sudah sangat parah. Menurut data dari Indeks Kualitas Udara (AQI), udara Jakarta pada Rabu 5 Juli 2023 mencapai 153 atau masuk kategori tidak sehat.
Situasi ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya karena populasi Jakarta yang padat, lalu lintas yang padat, dan fakta bahwa Jakarta dikelilingi oleh kota-kota dengan sektor industri yang besar.
Emisi Kendaraan
Jumlah kendaraan bermotor yang tinggi di Jakarta menyebabkan emisi gas buang naik secara signifikan. Kepadatan lalu lintas serta kemungkinan adanya penggunaan bahan bakar yang rendah kualitas berkontribusi terhadap peningkatan polusi udara di kota ini.
Industri
Jakarta dikelilingi oleh kota-kota pusat industri seperti Cikarang, Bekasi, Tangerang, dan Serang. Patut diketahui, proses manufaktur dan pembakaran bahan bakar fosil dalam industri menyebabkan emisi polutan ke udara.
Pembakaran Sampah
Praktik pembakaran sampah yang tidak teratur dan tidak terkontrol juga menyumbang polusi udara di Jakarta. Pembakaran sampah menghasilkan emisi gas beracun dan partikel-partikel yang berbahaya.
Dampak polusi udara di Jakarta sangat signifikan. Tingkat polutan seperti PM2,5 (partikel berukuran 2,5 mikrometer atau lebih kecil) dan ozon troposferik sering kali melebihi batas aman yang ditetapkan oleh standar kualitas udara. Paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat menyebabkan masalah pernapasan, penyakit jantung, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Apesnya, pencemaran udara dari asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok, dan lain-lain bisa meningkatkan potensi terjadi gangguan pernapasan seperti asma, kanker paru-paru, serta Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Beragam penyakit berat itu tentu menjadi kabar kurang sedap bagi warga Jakarta. Terutama bagi masyarakat yang berusaha hidup sehat selama hidup di Ibu Kota dengan rajin olahraga, mengonsumsi makanan sehat, serta menjalani pola hidup sehat lainnya.
Kini, usaha tambahan untuk melindungi kesehatan perlu dilakukan. Caranya? Dengan memiliki asuransi kesehatan! Nantinya, masyarakat bisa mendapatkan perawatan optimal bila sewaktu-waktu mengalami gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh pencemaran udara. Selain itu, masyarakat tak perlu risau dengan biaya perawatan dan pengobatan di rumah sakit karena sudah ditanggung oleh perusahaan asuransi.