Mohon Maaf untuk saat ini layanan kami sedang Offline.
Jam operasional layanan kami yaitu pada hari Senin-Jum'at pada jam 08.15-17.00 WIB
Untuk informasi layanan diluar waktu tersebut dapat mengakses email :
Layanan Individu : care@sequislife.com
Layanan Group/ Perusahaan / : fscare.group@sequislife.com
Jangan Lupa Sisihkan Pendapatan untuk Dana Darurat
Sesuai namanya, dana darurat diperlukan saat kondisi darurat yang membutuhkan uang tunai dengan segera. Misalnya, tiba-tiba sakit, ada keluarga yang meninggal, terkena PHK, perbaikan peralatan rumah yang harus dilakukan segera seperti atap bocor atau pompa air rusak, serta permasalahan lain yang terjadi mendadak dan harus diselesaikan dengan cepat. Sayangnya, tidak semua orang bisa menyiasati musibah-musibah itu dengan baik. Tidak memiliki dana darurat dalam jumlah yang cukup menjadi penyebabnya.
Baca Juga
Prioritaskan Dana Darurat atau Investasi Jangka Panjang?
Asuransi dan Dana Darurat, Mana yang Penting saat Pandemi?
Baru Mulai Investasi Jangka Panjang di Usia 30-an, Telat?
Ini Manfaat Asuransi Rawat Inap yang Kerap Diabaikan
Hobi Baru Selama Pandemi, Cari Cuan dari Reksa Dana
Dalam perencanaan keuangan yang baik, dana darurat masuk dalam prioritas kedua setelah tabungan. Bila sudah memiliki keduanya, masyarakat dianjurkan memiliki asuransi kesehatan/jiwa dan asset/investasi. Namun, kenyataan yang terjadi di masyarakat kadang tidak demikian. Beberapa orang justru lebih mendahulukan berinvestasi ketimbang memiliki dana darurat.
Idealnya, dana darurat yang dimiliki oleh seseorang adalah 3-6 kali jumlah pengeluaran per bulan. Misal, pengeluaran per bulan Anda sebesar Rp5 juta. Jadi, dana darurat yang wajib dimiliki harus berjumlah Rp15-30 juta. Bila sudah berkeluarga, angka ideal dana darurat adalah 6-12 kali pengeluaran per bulan. Meski begitu, rumus ini tidak bersifat baku. Jumlah dana darurat harus lebih besar dari itu bila anggota keluarga bertambah atau pendapatan Anda bertambah.
Berikut adalah alasan mengapa kita perlu memiliki dana darurat:
Menghindari utang tidak perlu
Berutang kadang menjadi jalan keluar yang diambil masyarakat ketika butuh uang secara mendadak. Utang akan menjadi masalah baru bila ada bunga pinjaman. Alhasil, seseorang yang berutang untuk kebutuhan mendesak kadang kesulitan mengatur cash flow karena harus ‘gali lubang tutup lubang’. Semua masalah itu bisa dihindari bila Anda memiliki dana darurat yang cukup untuk kebutuhan mendesak.
Cadangan saat harus memperbaiki barang rusak
Bagi yang memiliki kendaraan, tentu tahu rasanya saat mobil mendadak masuk bengkel. Membiayai hal-hal seperti ini bisa mengganggu pos pengeluaran bila Anda tidak memiliki dana darurat. Dengan dana darurat yang cukup, Anda bisa segera memperbaiki mobil dan tak perlu ‘kasak-kusuk’ mencari kendaraan alternatif untuk berkegiatan sehari-hari.
Siap menghadapi kondisi tak terduga
Saat pandemi seperti ini, dana darurat jadi sangat penting, Misalnya harus tes PCR yang harganya sempat tinggi dan pada masa pandemi awal kegiatan tes PCR diperlukan di beberapa situasi. Ada juga kondisi mendadak kehilangan pekerjaan karena banyak usaha yang gulung tikar. Dengan memiliki dana darurat, kita lebih siap menghadapi situasi tidak terduga.
Terakhir, jika dana darurat akhirnya harus digunakan, jangan lupa segera diisi ulang sehingga kita bisa terus siap dalam menghadapi kondisi tidak terduga. Jika Anda sudah mengerti dan disiplin mengisi pos dana darurat, jangan lupa siapkan asuransi kesehatan demi mendukung pos dana darurat tetap terjaga. Hubungi Sequis Care di (62-21) 2994 2929 atau cek website www.sequis.co.id untuk mengetahui produk asuransi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan keluarga.