Reksa dana adalah instrumen investasi yang menghimpun dana modal dari untuk diinvestasikan ke pasar modal dalam berbagai macam bentuk portofolio. Instrumen ini memiliki beragam jenis, di antaranya reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan juga saham.
Jangka waktu reksa dana berbeda antara jenis. Perbedaan periode investasi ini juga dimaksudkan agar masyarakat dapat memilih dan menyesuaikan produk reksa dana dengan kebutuhan masa depannya.
Sebelum memutuskan untuk menjadi investor, Anda memang disarankan untuk mempelajari masing-masing tipe reksa dana, profil risiko, juga potensi keuntungannya. Ini karena ada produk yang akan memberikan hasil maksimal jika dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, dan ada pula yang lebih cocok untuk dijalankan dalam waktu yang singkat. Yuk, langsung saja kita bahas satu persatu.
1. Pasar uang
Reksa dana pasar uang adalah instrumen yang menginvestasikan seluruh modal ke efek pasar uang. Apa itu efek pasar uang? Yaitu efek utang yang waktu jatuh temponya kurang dari 1 tahun. Beberapa contoh diantaranya yaitu deposito, SBI, serta surat utang yang jatuh temponya kurang dari setahun.
Waktu yang disarankan untuk berinvestasi pasar uang adalah kurang dari hingga satu tahun. Dengan waktu yang singkat tersebut, potensi hasil yang bisa diperoleh cenderung rendah, namun risikonya pun kecil.
2. Pendapatan tetap
Instrumen ini mengalokasikan minimal 80% modal pada efek utang. Potensi hasil dan risikonya terbilang sedang. Periode investasi yang disarankan untuk menjalankan instrumen ini hingga membuahkan hasil yang diharapkan adalah antara 1-3 tahun.
3. Campuran
Produk ini menghendaki alokasi hingga 79% di tiga jenis efek, yaitu efek obligasi, pasar uang, maupun saham. Mengenai pembagian jumlah dana untuk ketiga efek tersebut, sepenuhnya merupakan kewenangan Manajer Investasi (MI).
Bila MI cukup agresif, sebagian besar dananya akan dialokasikan ke portofolio saham. Namun bila MI cukup konservatif, kemungkinan besar alokasi modal akan diarahkan mayoritas ke obligasi dan pasar uang.
Anda disarankan menjalankan reksa dana campuran dalam jangka waktu menengah-panjang, yaitu antara 3 sampai 5 tahun agar memperoleh hasil yang optimal. Potensi keuntungan reksa dana campuran terbilang cukup tinggi, namun masih berada di bawah saham. Meski demikian, keuntungannya juga tergantung dari kelihaian MI dalam menyusun alokasi portofolio.
4. Saham
Investasi ini mengalokasikan 80% modal di efek saham. Jika ingin membuahkan hasil optimal, disarankan menjalankannya dalam jangka waktu yang lama. Paling tidak antara 3-15 tahun.
Potensi keuntungan yang ditawarkan jenis reksa dana ini termasuk besar, yaitu dari 10% hingga 25% per tahun. Meski imbal hasilnya besar, risiko cukup besar. Namun risiko tersebut dapat dihindari dengan cara berinvestasi dalam periode yang lama.
Itulah jangka waktu reksa dana yang disarankan untuk masing-masing jenisnya. Hal penting yang perlu diingat adalah untuk selalu menyesuaikan produk reksa dana dengan kebutuhan. Nah, setelah mengetahui waktu investasi dengan reksa dana, sekarang saatnya Anda memilih tipe reksa dana yang paling tepat di sini.