Pasien Tuberkulosis (TB) harus menjalani terapi secara berkala dan tidak boleh berhenti. Hal ini tentu tidak mudah karena terkendala waktu, kondisi, dan biaya. Saat menjalani terapi, pasien tuberkulosis membutuhkan dukungan dari lingkungannya. Namun, alih-alih mendapatkan dukungan, sebaliknya pasien TB sering mendapat perlakuan diskriminasi. Hal ini terjadi karena penyakit ini bisa menular dan secara etika suara batuk yang kerap ditimbulkan dapat menganggu kenyamanan orang lain.
Beberapa masalah sosial yang dihadapi oleh pasien tuberkulosis seperti dikucilkan oleh keluarga dan lingkungannya, ditinggalkan oleh pasangan, bahkan diberhentikan dari tempat kerja karena dianggap tidak produktif, dan berisiko menularkan kepada karyawan yang lain. Tindakan preventif boleh saja dilakukan, tetapi perlakuan berlebihan dan diskriminatif akan memengaruhi keberhasilan terapi pasien TB. Untuk itu, masyarakat dan pasien perlu memiliki pengetahuan mengenai penyakit ini agar dapat melakukan pencegahan, pengobatan, serta dapat bijaksana memperlakukan pasien tuberkulosis.
Penyakit TB disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium tuberkulosis. Penularannya lewat udara, saat pasien batuk atau bersin sehingga yang harus dilakukan oleh keluarga pasien adalah memperhatikan kebersihan diri, kebersihan kamar dan peralatan tidur pasien, dan jangan meludah sembarang tempat. Pasien wajib menggunakan masker saat orang sehat berdekatan dengan pasien serta rajin mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, usahakan ruangan mendapatkan sirkulasi udara yang cukup dan terkena sinar matahari setiap hari. . Tidak lupa pastikan juga pasien mendapatkan asupan makanan yang bergizi dan disiplin berobat agar pasien dapat sembuh.
Kepedulian kita pada beban sosial pasien tuberkulosis sangat penting agar proses pengobatannya dapat berlangsung tepat dan cepat. Dengan demikian, pasien TB yang sudah sembuh dapat kembali produktif dan berkontribusi untuk dirinya, keluarganya dan untuk pembangunan ekonomi secara nasional. Tentu kita berharap agar pemerintah dapat terus melakukan pembenahan terhadap aspek medis, upaya eliminasi TB melalui pencatatan dan pelaporan berkala berskala nasional serta aspek sosial. Kita pun perlu melakukan tindakan waspada, yaitu dengan memberikan imunisasi BCG pada anak dan vaksin BCG pada orang dewasa jika belum mendapatkannya saat masih anak-anak.Tingkatkan sistem imun dengan mengonsumsi makanan bergizi dan rutin berolahraga, benahi sistem ventilasi dan pencahayaan di rumah serta tentunya berjaga-jaga dengan memiliki asuransi kesehatan.
Miliki Sequis Q Infinite MedCare Rider yang siap membantu Anda saat memerlukan perawatan medis dengan manfaat hingga Rp90 miliar per tahun. Dengan demikian Anda bisa mendapatkan perawatan medis yang maksimal dengan rasa tenang tanpa khawatir akan biaya yang harus dibayarkan, hal ini tentu akan membantu proses kesembuhan pasien.